Kala itu keluarga Sambo sempat bertolak ke Magelang, selain untuk menjenguk anaknya yang sedang bersekolah di sana juga untuk merayakan hari jadi pernikahan.
Namun di Magelang itu pula Putri Candrawathi disebut mengalami kekerasan seksual dari Brigadir J. Bahkan Sambo menceritakan hal tersebut dengan sangat emosional kepada salah satu tersangka, Bripka RR.
"Di Saguling itu, (Bripka RR) dipanggil, dia tanya (ke Ferdy Sambo) 'ada kejadian apa di Magelang?'" kata pengacara Bripka RR, Erman Umar, menirukan apa yang disampaikan kliennya.
"Kamu tahu nggak? Ini Ibu dilecehkan," lanjut Erman lagi. "Dan itu sambil nangis dan emosi."
Sambo saat itu langsung menawarkan Bripka RR untuk menembak Brigadir J. Namun Bripka RR mengaku tidak sanggup sehingga Sambo menjatuhkan pilihan eksekutornya kepada Bharada E.
Hanya saja pengakuan soal dugaan pelecehan seksual ini tidak muncul di rekonstruksi adegan yang dilakoni para tersangka pada akhir Agustus 2022 lalu.
Brigadir J Dihabisi di Rumah Dinas Duren Tiga
Rombongan Sambo akhirnya kembali ke Ibu Kota. Saat itu mereka sempat pulang terlebih dahulu ke rumah pribadi Sambo di Saguling sebelum bertolak lagi ke rumah dinasnya di Duren Tiga.
Saat itulah rencana keji terhadap Brigadir J dilakukan.
Baca Juga: Sosok Brigjen Hendra dan Tersangka Lainnya Mejeng di Kejaksaan Agung Sambil Tangan Diborgol
Berlokasi di sudut sempit dekat tangga, Sambo memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J. Lebih kejamnya lagi, korban yang telah telungkup bersimbah darah tak membuat Sambo berhenti bertinda kesetanan.
Seperti dilihat di video animasi kronologi yang dirilis Polri, Sambo juga menembak bagian belakang kepala Brigadir J. "FS (Ferdy Sambo) menembak ke arah Y," begitulah keterangan di film animasi tersebut.
Setelahnya Sambo sengaja menembak ke arah tembok dan lemari untuk merekayasa lokasi kejadian sehingga terlihat seolah ada baku tembak yang menjadi skenario awal.
Tag
Berita Terkait
-
Kejagung Pamerkan Para Tersangka Pembunuhan Brigadir J secara Bergiliran
-
Jaga Netralitas, Kejagung Gandeng KPK Awasi Jaksa Kasus Ferdy Sambo Cs
-
Pakai Rompi Tahanan, Ini Penampakan 6 Tersangka Obstruction of Justice Kasus Brigadir J
-
Ferdy Sambo Akhirnya Sampaikan Maaf ke Orangtua Brigadir J
-
Batal Diinapkan di Safe House, Begini Jurus Kejagung Cegah Jaksa Ferdy Sambo 'Masuk Angin'
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Analis 'Tampar' Mimpi Kaesang di 2029: PSI Partai Gurem, Jokowi Sudah Tak Laku Dijual
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online