Suara.com - Pengacara Hukum Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Ronny Talapessy mengungkapkan bahwa ada alasan di balik sikap konsisten dan kooperatif kliennya itu.
Pengacara menyampaikan bahwa pernyataan atau keterangan Bharada E dari awal hingga saat ini selalu konsisten.
Bharada E disebu bahwa dia konsisten dalam mengatakan apa yang sebenarnya mengenai rangkaian dari peristiwa hukum tersebut.
"Richard konsisten dari waktu rekonstruksi sampai sekarang sata mendampingi konsisten," ungkap Ronnya Talapessy dilihat Suara.com dari video kanal YouTube KOMPAS TV, Jumat (14/10/2022).
Sikap konsistensi Bharada E ternyata diharapkan supaya hakim bisa meringankan hukumannya.
Selain itu, pengacara juga menegaskan bahwa harapan keringanan hukuman itu juga karena Bharada E masih muda dan supaya memiliki masa depan.
Pengacara juga menyampaikan bahwa Bharada E merupakan harapan dan tulang punggung keluarganya.
Bharada E juga sempat menyampaikan bahwa dia mau bekerja sama atau kooperatif selama proses hukum karena masih ingin memiliki masa depan.
Keinginannya itu disampaikannya sendiri ke pengacara, Ronny Talapessy.
Baca Juga: Tidak Boleh Larut dalam Kekecewaan, Kenapa? Ustaz Adi Hidayat: Anda Tidak Bisa Membaca Masa Depan
"Jadi ketika menyampaikan kepada saya, "Bang saya ini kooperatif karena saya masih mau punya masa depan"," ungkap pengacara Bharada E.
Seandainya nanti Bharada E dipojokkan oleh tersangka lain, pengacara mengaku sudah memiliki strategi tersendiri.
Pengacara pun memisalkan soal Ferdy Sambo yang diduga ikut menembak Brigadir J.
"Contohnya kalau ada saksi yang menyampaikan bahwa tidak melihat saudara FS menembak kita akan minta kepada majelis hakim silahkan kalau perlu kita sidang di tempat. Karena hakim akan melihat secara langsung peristiwanya tersebut kan," terang Ronny.
Lala dia mengandaikan apabila posisi saksi yang lain menyampaikan bahwa dia tidak melihat, pengacara menyebut tidak mungkin terjadi.
Pengacara Bharada E secara tegas juga bahwa mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J, tak cuma memerintah Bharada E.
Tag
Berita Terkait
-
Tidak Boleh Larut dalam Kekecewaan, Kenapa? Ustaz Adi Hidayat: Anda Tidak Bisa Membaca Masa Depan
-
4 Alasan Kamu Tidak Perlu Berlebihan Mengkhawatirkan Masa Depan
-
Tawa Pengacara Bharada E Dengar Ferdy Sambo Akui Perintahkan 'Hajar Chard': Kayak Bercanda!
-
Adu Pembelaan Kubu Ferdy Sambo Vs Kubu Bharada E Soal Perintah Bunuh Brigadir J
-
Komentar Eks Hakim Agung Apabila Ferdy Sambo Tak Jujur Akui Perbuatannya: Itu Hal Biasa, Manusiawi
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
IKAHI Sumut Turun Tangan, Kebakaran Rumah Hakim PN Medan Bukan Sekadar Musibah Biasa?
-
Geledah Rumdin Gubernur Riau Abdul Wahid usai Tersangka, KPK Cari Bukti Apa Lagi?
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional