Terdapat banyak hal yang terjadi selama masa kepemimpinan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso. Mulai dari pembenahan struktur organisasi di Mabes Polri, perubahan nama pimpinan polisi serta markas besarnya, serta membawa Polri untuk aktif di kancah Internasional.
Jenderal Hoegeng juga dikenal sebagai sosok yang jujur, sederhana dan pekerja keras selama menjabat sebagai Kapolri. Ia juga diketahui menjadi ikon Polisi Jujur.
Menyadur dari situs Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, berikut beberapa tindakan yang menjadikan Jenderal Hoegeng dikenal sebagai ikon Polisi Jujur.
- Tolak Rayuan Para Pengusaha
Selama masa jabatannya di Kapolri, Jenderal Hoegeng juga kerap merasakan godaan suap. Ia pernah dirayu dengan berbagai barang mewah oleh seorang pengusaha yang memiliki keterlibatan dalam kasus penyelundupan. Sebagai sosok berintegritas, Jenderal Hoegeng pun menolak mentah-mentah hadiah dari pengusaha tersebut. - Larang Istri Membuka Toko Bunga
Pada saat ia dilantik sebagai Kepala Jawatan Imigrasi, Jenderal Hoegeng meminta istrinya yang pada saat itu tengah menjalankan usaha toko bunga untuk menutup usahanya. Hal itu dilakukan untuk mengurangi adanya benturan kepentingan antara pihak yang memiliki kepentingan dengan imigrasi, dengan memesan bunga ke toko istrinya. - Mengatur Lalu Lintas di Perempatan
Jenderal Hoegeng juga diketahui memiliki kepedulian yang tinggi di masyarakat, serta anak buahnya. Saat Hoegeng menjabat sebagai Kapolri dengan pangkat jenderal bintang empat, ia masih turun tangan untuk mengatur lalu lintas di perempatan. Ia menunjukkan tugas seorang polisi yang merupakan pelayan masyarakay dan harus mengayomi. - Berpesan Bahwa Polisi Jangan Sampai Dibeli
Jenderal Hoegeng telah membuktikan bahwa ia sebagai sosok polisi, memang tidak bisa dibeli. Sejak dirinya menjadi seorang perwira, Jenderal Hoegeng dikenal dengan kejujuran dan keberaniannya. Ia tidak sudi menerima bentuk suap dalam hal apapun dan sepeser pun. Terdapat kata-kata mutiara yang terkenal dari sosok Jenderal Hoegeng, yaitu “Baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik.”
Sosok Jenderal Hoegeng tentu menjadi sosok inspirasi bagi kalangan masyarakat. Namanya bahkan diabadikan dalam Hoegeng Awards, penghargaan kepada sosok polisi dengan tiga kategori, di antaranya yaitu Polisi Berintegritas, Polisi Inovatif, dan Polisi Berdedikasi.
Namun, usaha Jenderal Hoegeng dalam membangun citra Polri dengan ikon Polisi Jujur selama hidupnya seolah menjadi sebuah ironi pada peringatan tanggal kelahirannya, tepatnya 14 Oktober 2022.
Belakangan ini, Polri tengah diguncang dengan berbagai kasus yang menjadikan instansi tersebut seolah ternodai. Citra Polri sebagai institusi untuk mengayomi masyarakat pun jarang terdengar, jauh dari cerminan sosok Jenderal Hoegeng yang menanamkan integritas tinggi.
Isu miring yang mengguncang tubuh Polri bertubi-tubi. Mulai dari kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan cukup banyak anggota Polri sebagai tersangka. Dilanjut kasus tragedi Kanjuruhan, hingga tertangkapnya Kapolda Jatim, Irjen Pol Teddy Minahasa terkait kasus narkoba.
Rentetan citra buruk yang melekat di Polri tersebut membuat Presiden Jokowi bertindak. Pemimpin Indonesia itu memanggil Kapolri, Kapolda hingga Kapolres se-Tanah Air ke Istana Kepresidenan, tanggal 14 Oktober 2022.
Mereka semua diminta menghadap Presiden Jokowi segera. Dilarang membawa topi, tongkat komando, ponsel hingga ajudan. Cukup bawa diri, pulpen dan buku ke Istana.
Baca Juga: Beberapa Hari Jabat Kapolda Jatim, Irjen Teddy Minahasa Terancam Dipecat karena Kasus Narkoba
Tentu situasi tanggal 14 Oktober tahun ini begitu ironi, berbanding terbalik dengan inspirasi yang ditanamkan oleh Jenderal Hoegeng.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Beberapa Hari Jabat Kapolda Jatim, Irjen Teddy Minahasa Terancam Dipecat karena Kasus Narkoba
-
Heboh Irjen Teddy Minahasa Terjerat Kasus Narkoba, Peradi Padang Desak Reformasi Polri dan Tumpas Biaya-biaya Siluman
-
Irjen Teddy Minahasa Jadi Musuh dalam Selimut? 30.000 Orang Bisa Tewas Jika 10 Kg Sabu sang Jenderal Beredar Lagi
-
Habib Aboe: Kabar Ditangkapnya Irjen Pol Teddy Minahasa, Pukulan Telak untuk Polri Setelah Kasus FS
-
Bantah Isu 8 Kapolda Positif Narkoba, Polri Bilang Begini
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta