Suara.com - Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy memastikan, dua zat dalam obat sirup yang menyebabkan gangguan ginjal akut misterius tidak masuk ke Indonesia. Dua zat yang dimaksud adalah dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).
"Kalau yang sekarang berada di Afrika Barat itu dipastikan tidak ada di Indonesia. Namun apakah mungkin ada jenis yang lain atau yang lain tapi punya kandungannya sama? Itu ya yang sedang dicari," tutur Muhadjir kepada awak media usai Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan tahun 2022, di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat, Rabu, (19/10/2022).
Kendati demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginstruksikan semua apotek agar tidak menjual obat bebas ataupun obat bebas terbatas dalam bentuk cair untuk sementara waktu. Instruksi itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak.
Menurut Muhadjir, langkah Kemenkes tersebut sangatlah bijak karena dapat meminimalisir resiko bertambahnya pasien gangguan ginjal akut misterius. Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), hingga Selasa, 18 Oktober 2022, tercatat ada 192 kasus gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI). Kasus ini didominasi oleh bayi di bawah usia lima tahun (Balita).
"Saya kira itu langkah yang bijak. Kita memang belum bisa menetapkan apa yang menjadi penyebab (kasus gangguan ginjal akut). Tapi saya kira perlu dihentikan dulu (distribusi obat sirup) sambil kemudian diadakan pengkajian yang lebih mendalam. Mengingat, sekarang kondisinya juga sudah semakin mengkhawatirkan," urainya.
Sebagai informasi, 66 anak di Gambia, Afrika Barat meninggal dunia karena gagal ginjal usai mengonsumsi obat batuk sirup. Ada empat jenis obat yang menjadi pemicu gagal ginjal terhadap puluhan anak di Afrika Barat. Empat obat tersebut adalah Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup.
Melansir newindianexpress.com keempat jenis obat sirup itu diproduksi oleh perusahaan farmasi India Maiden Pharmaceuticals yang berbasis di New Delhi. Keempat obat sirup itu tidak dijual di India tetapi diekspor ke luar negeri.
Berita Terkait
-
Hati-Hati, Inilah Bahaya Etilen Glikol dan Dietilen Glikol bagi Kesehatan
-
Antisipasi Kasus Anak Terjangkit Gagal Ginjal Akut, Dinkes Jogja bakal Keluarkan SE Larangan Penggunaan Obat Sirup
-
Dirut BPJS Kesehatan Dukung Kenaikan Tarif INA CBGs
-
Cegah Gangguan Ginjal pada Anak, Kemenkes Instruksikan Stop Jual Obat Sirup
-
Hanya dengan Madu dan Bumbu Dapur, Dokter Herbal Ungkap Resep Obat Batuk Alami Tanpa Paracetamol
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
DPRD DKI Desak Bau Menyengat di RDF Rorotan Segera Tuntas, Target Normal Beroperasi Desember
-
Film Jadi Mimbar Baru: Menag Dorong Dakwah Lewat Seni untuk Gen Milenial
-
Polisi Ungkap Kronologi Pemotor Tewas Terlindas JakLingko di Cilangkap
-
DPRD Desak Pemprov DKI Percepat Digitalisasi Parkir untuk Hapus Pungli dan Kebocoran PAD
-
Digugat Praperadilan, KPK Bantah Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji Era Gus Yaqut
-
Sempat Jadi Tontonan Warga! Mayat Pekerja Ditemukan Kaku di Bak Kontrol Pompa Air Patung Kuda Monas
-
Viral Cium Anak Perempuan, KemenPPPA Sebut Perilaku Gus Elham Berbahaya: Jangan Normalisasi
-
Gus Elham Suka Cium Anak Kecil, Komisi VIII Sepakat Dengan PBNU: Bertentangan Dengan Ajaran Islam!
-
Greenpeace Ingatkan Pemerintah: COP30 Jangan Jadi Panggung Retorika Iklim
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak