Suara.com - Pemerintah Kanada telah merepatriasi empat warganya, yang terdiri dari dua wanita dan dua anak-anak, dari sebuah kamp yang berlokasi di timur laut Suriah.
Kamp itu sendiri disebut diperuntukkan bagi orang-orang yang diduga anggota ISIS beserta keluarga mereka.
Seperti diberitakan oleh Al Jazeera, hal ini dikonfirmasi oleh pemerintah Kanada pada Rabu (26/10) yang mengatakan bahwa empat warga negara mereka telah berhasil dipulangkan.
Kanada juga berterima kasih kepada pihak berwenang di Suriah atas kerja sama mereka dan “upaya untuk merawat orang-orang yang ditahan di tengah situasi keamanan dan keadaan yang sangat sulit”, sebut Kantor Urusan Global Kanada dalam sebuah pernyataan.
Pihak kepolisian di Kanada, yaitu Royal Canadian Mounted Police (RCMP), mengatakan bahwa Oumaima Chouay (27) ditangkap di bandara di Montreal sekembalinya ia dari Suriah pada Selasa malam dan dihukum dengan dugaan pelanggaran "terorisme".
Sementara itu, pengacara Kimberly Polman (50) mengatakan kliennya ditahan untuk waktu singkat ketika ia mendarat pada Rabu pagi dan kemudian dibebaskan.
Tidak ada informasi mengenai kedua WN anak-anak.
Kanada termasuk di antara beberapa negara Barat yang menghadapi tekanan publik untuk memulangkan warga yang bergabung dengan ISIS, yang telah menguasai sebagian besar wilayah di Suriah dan Irak.
Dalam laporan pada Juni 2020, Human Rights Watch Canada mengatakan setidaknya ada 47 warga Kanada, termasuk 26 anak-anak, yang ditahan oleh otoritas pimpinan Kurdi di kamp-kamp yang berbeda.s.
Chouay sendiri telah menjadi subjek penyelidikan sejak 2014 oleh pasukan kontraterorisme Kanada, kata RCMP dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu. Ia menghadapi empat tuduhan kriminal, termasuk berpartisipasi dalam kegiatan "kelompok teroris".
Chouay ditahan pada 2017 oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang merupakan aliansi pejuang Kurdi dan Arab yang didukung oleh Amerika Serikat. Dirinya ditahan di kamp al-Roj di Suriah, kata Inspektur RCMP, David Beaudoin.
Sementara itu, Polman, yang dilaporkan berada dalam kondisi kesehatan yang buruk, menghabiskan tiga tahun di kamp tahanan setelah melakukan perjalanan ke Suriah pada tahun 2015 untuk menikah dengan seorang pejuang ISIS. Ia telah secara terbuka menyatakan penyesalan atas keputusan itu.
Berita Terkait
-
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Serangan di Kuil Syiah di Iran yang Tewaskan 15 Orang
-
Terungkap! Konspirasi Perusahaan Prancis Kirim Uang Ke Kelompok Teroris ISIS
-
Serangan Pasukan Rusia Tewaskan 20 Anggota ISIS
-
20 Anggota ISIS Tewas dalam Operasi Khusus Pasukan Rusia
-
Satu Terduga Pelaku Penikaman di Kanada Ditemukan Tewas
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional