Suara.com - Beredar kabar tim Forensik Rumah Sakit Polri Keramat Jati yang berhasil mengungkap faktor penyebab kematian keluarga Kalideres. Berikut kesaksian terbaru kasus keluarga Kalideres.
Kematian keluarga yang terungkap ke publik pada Kamis (10/11/2022) itu dimulai saat para tetangga mencium bau busuk. Laporan yang sampai ke rumah RT setempat itu pun langsung ditindaklanjuti. Ketua RT melakukan pengecekan dan menemukan 4 (empat) orang mayat.
Polres Metro Jakarta Barat pun melakukan penggeledahan untuk mencari bukti dan motif kematian keluarga tersebut. Hal yang menjadi kejanggalan adalah tidak adanya makanan sedikitpun, tidak ada air dan spekulasi awal yakni keluarga tersebut kelaparan.
Pasalnya, sesuai keterangan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce, tidak ada makanan di lambung para mayat sejak 3 (tiga) minggu terakhir.
Ia juga menambahkan bahwa Dokter menjelaskan mayat ini sudah tidak mengonsumsi makanan dan minuman sejak lama dari ototnya yang sudah mengecil.
Dugaan kelaparan dibantah oleh keluarga. Pasma Royce menambahkan, pada tubuh mayat tidak ada bekas kekerasan. Selain itu, keempat orang ini tidak meninggal dalam waktu yang sama.
Rudianto (71) yang merupakan salah seorang keluarga tersebut meninggal terlebih dahulu. Alih-alih melaporkan ke pihak berwajib, anggota keluarga lain justru hanya menaburinya dengan kapur barus.
Kematian berikutnya yakni Margaret (58) seorang istri dan Budianto (69) seorang ipar dan kemudian Dian (42) seorang anak. Keempat orang tersebut meninggal dunia di tempat yang berbeda yakni di kamar tengah, ruang belakang, dan ruang tamu.
Hingga kini, faktor kematian pun masih diselidiki. Salah satu dugaan kematian yakni adanya keterlibatan anggota keluarga tersebut dengan sekte Apokaliptik. Sekte Apokaliptik ini adalah keyakinan seseorang atau kelompok soal akhir dunia yang dekat.
Baca Juga: Mengenal Ajaran Santhara yang Diduga Dianut Keluarga Kalideres, Tak Makan Hingga 35 Hari
Dugaan lainnya yakni, kematian keempat orang tersebut bisa jadi merupakan ritual Santhara. Ritual Santhara adalah ritual yang dilakukan selama 30 hingga 35 hari dan mengharuskan seseorang tidak makan atau minum hingga meninggal.
Tujuan ritual Santhara adalah ajaran untuk menghilangkan nafsu dan mempersiapkan jalan yang dimurnikan menuju kematian. Menurut Presiden Jain, Yuva Mahasabha Sachin Jain di India, ritual ini adalah jalan untuk mencapai Moksha.
Ritual Santhara disangkakan menjadi faktor penyebab kematian keluarga ini karena terdapat Burari Deaths. Burari Deaths adalah kasus kematian satu keluarga di India yang diduga menganut sekte sesat.
Kesaksian baru kasus keluarga Kalideres yakni pemeriksaan pihak kepolisian terhadap putri Rudiyanto dan Margareta. Kedua saksi itu tidak serumah dengan orang tuanya tetapi di Bekasi.
Hasil dari pemeriksaan tersebut belum diungkapkan. Namun, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya menemukan titik terang kasus ini. Ia juga menambahkan terdapat motif yang terpatahkan.
Temuan lain yakni adanya penunggakan listrik dan upaya menjual rumah. Namun hal ini bagi Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Eliasta Meliala tidak serta merta menjadi faktor ekonomi, tetapi menjadi cara korban mempersiapkan ‘keberangkatannya’.
Berita Terkait
-
Motif Kematian 4 Anggota Keluarga di Kalideres Terungkap, Tim Forensik RS Polri Beberkan Penyebabnya
-
Ini Ajaran Santhara yang Diduga Dianut Keluarga yang Tewas di Kalideres: Tak Makan 35 Hari Sebelum Mati
-
Menguak Tabir Kematian Satu Keluarga, Polisi Periksa Dua Anak Korban yang Tinggal di Bekasi, Apa yang Ditemukan?
-
Kasus Sekeluarga Meninggal di Kalideres, Polisi Periksa 2 Anak Korban Untuk Temui Titik Terang
-
Muncul Dugaan Penyebab Sekeluarga Tewas di Kalideres, Apa Itu Ritual Santhara?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?