Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Bobby Adhityo Rizaldi desak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengawasi harga Set Top Box (STP) sebagai alat bantu untuk beralih ke televisi digital.
Pasalnya, Bobby menerima aduan dari masyarakat terutama dari warga Sumatera Selatan (Sumsel) terkait harga Set Top Box mencapai Rp500 ribu.
"Waktu itu disampaikan dalam rapat bahwa harganya sekitar Rp150 ribu dan Rp200 ribu, tapi sekarang di pasaran sudah sampai Rp400 ribu sampai Rp500 ribu," kata Bobby dalam rapat kerja bersama Komisi I dengan Kominfo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Bobby, dalam rapat, mempertanyakan kepada Menkominfo Johnny G Plate terkait pengawasan harga STB maupun regulasinya. Menurutnya, regulasi terhadap pengaturan harga akses STB menjadi pertanyaan kekinian di masyarakat.
"Apakah ada pengawasan terhadap harga? Atau kah ini benar-benar diserahkan kepada mekanisme pasar berdasarkan suplai dan demain," ungkapnya.
Memang menurutnya, pemerintah sudah menyalurkan secara gratis STB ke masyarakat. Namun, kata dia, jumlahnya masih kurang. Kondisi tersebut membuat dirinya juga banyak dikomplain oleh masyarakat terutama di daerah pilihnya.
"Banyak benar kita ini dikomplain, pak. Pas dikomplain, saya bilang, ya ini kan kalau buat yang mampu bisa beli lah harganya cuma Rp 200.000, malah kita dimarahin pak. Kata siapa bapak, Rp200 ribu, ini saya mau beli di luar Rp400 ribu," tuturnya.
Lebih lanjut, Bobby menyayangkan ternyata ada fakta bahwa harga STB di pasaran tidak sesuai yang dijanjikan pemerintah. Untuk itu, ia meminta ada kepastian soal regulasi harga STB.
"Karena STB ini kan bukan barang mewah, pak. Ini adalah device atau alat untuk memastikan masyarakat yang belum memiliki digital televisi, bisa mengakses informasi yang sudah ASO ini," tuturnya.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Set Top Box Bagus Harga di Bawah Rp 200 Ribu untuk Nonton Siaran TV Digital
"Nah ini yang ingin kami pastikan sehingga masyarakat itu tidak terbebani, mungkin mereka kalau harganya tetap Rp150 ribu tidak akan ada pertnayaan-pertanyaan ya mohon dimaklumi," sambungnya.
Harga STB Mahal
Sebelumnya, seorang Warga Bukit Duri Jakarta Selatan, Bambang mengaku tidak sanggup untuk membeli satu unit STB.
"Bingung ini saya juga belum mampu jadi harganya mahal, tidak tahu bisa kebeli atau tidak, belum dari antenanya kan mesti digital, belum STB-nya udah berapa, berat lah intinya," ucap Bambang saat dijumpai di lokasi, Jumat (18/11/2022).
Bambang juga mengaku sedih ketika hari terakhir peralihan dari televisi analog ke digital. Hingga kini, mau tidak mau harus bergegas ke pos kamling apabila hendak menyaksikan hiburan di layar kaca.
"Ya antara sedih atau gimana ya, abis gambar di rumah semut doang yang ditonton, jadi mau tidak mau saya ke tempat perkumpulan warga di sini, Poskamling dari pada di rumah nonton semut," sambung dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre