Suara.com - Baru-baru ini kisah intel polisi menyamar jadi wartawan menyita perhatian publik. Umbaran Wibowo sukses melakukan penyamaran selama 14 tahun. Kekinian, Umbaran diangkat jadi Kapolsek.
Fenomena intel polisi menyamar ini menyimpan banyak cerita. Sebelum Umbaran Wibowo, ada Brigadir Rizal Taufik, Iron, dan Briptu Heidar.
Berikut kisah-kisah intel menyamar.
Bertaruh Nyawa Jadi Pembeli Narkoba
Rizal adalah seorang polisi yang menyamar sebagai pembeli narkoba. Ia bertugas untuk menjebak Ahmad dan Siti, suami istri yang jadi partner in crime.
Rizal seharusnya beli narkoba di perlintasan kereta Kampung Janis tempat biasanya Ahmad dan Siti beroperasi. Tapi kala itu ternyata adalah jatah hari sial Rizal.
Alih-alih selesai di rel kereta, Rizal malah diajak ‘beramah tamah’ ke rumah Ahmad dan Siti.
Sesampainya di rumah pengedar narkoba, ‘Gedebuk!’, kepala Rizal dihantam balok kayu oleh Ahmad. Dua kali. Ahmad mengumpat ke intel yang menyamar ini.
Rizal langsung ambruk. Tapi tepat saat nyawanya di ujung tanduk, naluri polisinya masih bekerja, ia mengeluarkan pistol yang sedari tadi disembunyikan.
Baca Juga: Intel Bisa Pura-pura Jadi Wartawan Selama 14 Tahun, Rakyat Cuma Bisa Pura-pura Bahagia
Pelatuk ditarik, Ahmad dan Siti lari tunggang langgang.
Suara letupan senjata api ini menyadarkan rekan polisi lain bahwa penyamaran Rizal gagal. Ia nyaris tinggal nama di hari yang sial itu.
Diam Main Mobile Legends Serius, Bergerak Teroris Diringkus
Nasib intel yang lebih beruntung datang dari Jakarta Utara. Anggota Densus 88 berencana menangkap teroris. Satu orang dikirim jadi mata-mata, sebut saja Iron.
Intel tersebut menyamar jadi anak kos di sebelah rumah terduga teroris.
Penyamarannya mungkin bisa mengalahkan Benji rekan Ethan Hunt di film Mission Impossible.
Berita Terkait
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Teroris Menyusup Lewat Game Online, BNPT Ungkap 13 Anak Direkrut Jadi Simpatisan Jaringan Radikal
-
Kronologi Berdarah Polisi Bacok Polisi di Kelab Malam: Aipda S dan Bripka I Adu Bacot saat Teler!
-
Miris! Polisi Bacok Polisi di Tempat Hiburan Malam, Propam Polda Gorontalo Ancam Sanksi Berat
-
10 Kode Redeem Mobile Legends 1 Oktober: Skin Epic Valentina, Diamond Gratis, dan Token Mystic Clash
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam