Suara.com - Pakar Hukum dan Tata Negara Refly Harun menyoroti kebijakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang dinilai tidak adil. Hal ini diungkapnya dengan membandingkan sikap Bawaslu terhadap Anies Baswedan dan Presiden Joko Widodo.
Refly pun menyarankan agar Bawaslu lebih baik diam saja ketimbang menimbulkan kontroversi.
Hal ini bermula saat Bawaslu menyebut Anies Baswedan melakukan aksi tidak etis lantaran sudah rajin bersafari politik dan dituding mencuri start kampanye. Pernyataan ini menjadi kontroversi saat Bawaslu ternyata tidak mempermasalahkan aksi Jokowi melakukan 'endorsement' kandidat capres beberapa waktu lalu.
"Sepertinya lebih baik enggak usah ngomong Bawaslu ini," kata Refly Harun dikutip Wartaekonomi.co.id --jaringan Suara.com, Selasa (20/12/2022).
Refly menilai, respons Bawaslu yang tak mempermasalahkan Jokowi mengenderse kandidat capres tertentu bisa menimbulkan salah paham.
"Omongan Bawaslu ini omongan yang bisa jadi dasar legitimasi bagi presiden untuk mengendorse orang. Harusnya Bawaslu mempermasalahkan hal itu, hanya mereka mengatakan tidak bisa diberikan sanksi," ungkap Refly Harun.
Mantan Komisaris ini mempermasalahkan respons Bawaslu tersebut lantaran ucapan Jokowi bisa diartikan untuk memenangkan calon yang disebut Jokowi.
"Kalau ada endorsement dari kepala negara, pemerintah, daerah, maka akan ada kecenderungan struktur bawahannya bergerak untuk memenangkan. Itu sudah jamak diketahui baik menggunakan state aparatus, fasilitas, termasuk keuangan negara," kata Refly.
"Kalau ada endorsement dari kepala pemerintahan, maka dikhawatirkan itu akan memicu kecurangan Pemilu. Kan itu mestinya pernyataan tegasnya, kok nggak masalah. Justru sumber masalahnya di sini," imbuh Refly.
Baca Juga: Di Jateng Oke, Tapi Elektabilitas Ganjar Keok dari Anies di 3 Provinsi Pulau Jawa Ini
Berita Terkait
-
Di Jateng Oke, Tapi Elektabilitas Ganjar Keok dari Anies di 3 Provinsi Pulau Jawa Ini
-
Survei Capres: Ganjar Pranowo Lebih Unggul Dibanding Anies dan Prabowo, Karena Apa?
-
Momen Panembahan Al-Nahyan 'Diamankan' Pawangnya Auto Tak Berkutik: untuk Sesaat Pengantinnya Bisa Tenang
-
Partai Ummat Tak Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024, Mazdjo Pray: Partainya Pak Amien Rais Lumpuh
-
Survei SMRC Soal Capres 2024, Dukungan Suara Ganjar Melejit, Prabowo Melemah di Bawah Anies
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Kuota Haji Tambahan di Kemenag Diklaim Sesuai UU, Begini Kata Pakar!
-
Bagi Lulusan D3 sampai S2 di Seluruh Indonesia, PLN Buka Lowongan Kerja Lewat Rekrutmen Umum
-
Prabowo Sebut Program MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja Baru
-
Pelajar SMA Bicara soal G30S/PKI: Sejarah yang Penuh Teka-teki dan Propaganda
-
Viral Momen Unik Akad Nikah, Pasangan Ini Justru Asyik Tepuk Sakinah Bareng Penghulu
-
Program 3 Juta Rumah Tancap Gas, Prabowo Hadiri Akad Massal KPR FLPP
-
Dugaan Korupsi Akuisisi Saham PT Saka Energi, Kejagung Telah Periksa 20 Saksi
-
Cuaca Jakarta Hari Ini: Waspada Hujan Deras di Kawasan Pesisir
-
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Mengambang di Kali Kawasan Grogol Petamburan
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung