Suara.com - Partai Demokrat kian mantap menyodorkan nama Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY untuk dipasangkan dengan Anies Baswedan selaku bakal calon presiden dari NasDem.
Kendati masih penjajakan dan belum mencapai kata sepakat, diakui Demokrat, mereka terus mengikhtiarkan agar Anies-AHY menjadi pasangan capres-cawapres. Terutama paslon yang nantinya dapat diusung oleh Koalisi Perubahan, koalisi yang kini dijajaki NasDem, PKS serta Demokrat.
Demokrat sejak awal memang menyodorkan nama AHY, tetapi usulan nama itu makin santer disebut seiring munculnya nama lain yang juga disebut cocok dengan Anies. Sebut saja nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta eks Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang sama-sama dijagokan menjadi cawapres.
Terkait munculnya nama Andika, Demokrat mengaku belum mendengar adanya nama mantan Panglima TNI itu menjadi salah satu kandidat cawapres untuk Anies.
Koordinator Juru Bicara Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pihaknya masih berfokus kepada kriteria, belum mengerucut kepada figur.
Menurut Demokrat salah satu kriteria terpenting adalah elektabilitas yang bagus, baik personal maupun ketika simulasi berpasangan. Kata Herzaky, aspirasi dan dukungan rakyat terhadap pasangan capres-cawapres yang terpotret melalui survei juga harus menjadi faktor rujukan.
Potret keinginan rakyat yang ditangkap Demokrat saat ini ialah agar Anies berpasangan dengan AHY. Anies-AHY dinilai Demokrat selalu berada di papan atas capres maupun cawapres, apalagi ketika disimulasikan berpasangan.
"Pasangan Anies-AHY ini selalu jadi yang tertinggi dan hampir selalu menang melawan pasangan manapun. Selaras pula dengan keinginan kader dan konstituen kami, nama Anies-AHY yang paling sering disebut-sebut," tutur Herzaky.
Kata dia, Anies-AHY dinilai memenuhi lima kriteria capres-cawapres yang disusun Demokrat.
Baca Juga: Kasihan Ganjar dan Anies, Elektabilitas Makin Moncer tapi Sulit Maju di Pilpres 2024, Ini Alasannya
"Punya integritas, kapabilitas, elektabilitas tinggi, chemistry, dan sama-sama tokoh representasi perubahan dan perbaikan, bukan status quo," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani memandang Koalisi Perubahan sudah ideal mendukung paslon Anies-AHY.
Konfigurasi pasangan itu dinilai paling siap untuk menghadapi capres atau cawapres lainnya kelak, yang disebut Kamhar mendapat dukungan atau endorse dari Presiden Jokowi.
"Keduanya juga adalah pasangan yang paling memungkinkan dan paling tinggi probabilitas kemenangannya menghadapi figur-figur yang di-endorse Pak Jokowi. Menurut kami ini yang mendasar dan terpenting," kata Kamhar kepada wartawan, Senin (26/12/2022).
NasDem Pertimbangkan Khofifah
Sementara itu, nama Khofifah disebut cocok menjadi cawapres untuk Anies. Gubernur Jatim itu dianggap bisa memberikan Anies suara karena memiliki basis kuat di Jawa Timur.
Tag
Berita Terkait
-
Demokrat Ngotot Pasangkan Anies Baswedan dengan AHY, Sebut Mereka Pasangan Paling Pas
-
Reaksi Relawan Perubahaan Saat Anies Baswedan Ditolak Datang: Kita Tak Bisa Memaksa
-
Gelar Pertemuan Bersama Ustaz Abdul Somad, Raja Dangdut Rhoma Irama Terang-terangan Mengaku Berlawanan dengan Anies Baswedan
-
Kata Lembaga Survei Ganjar Menang Satu Putaran, Rocky Gerung Tak Percaya: Tak Masuk Akal, Itu Pembusukan
-
Isu Anies Baswedan Bukan Berdarah Asli Indonesia Ramai, Aktivis Ini Membela
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO