Suara.com - Demokrat merupakan salah satu di antara delapan partai politik yang menolak adanya wacana Pemilu menggunakan sistem proporsional tertutup.
Di depan PDI Perjuangan, salah satu kader Demokrat, Andi Mallarangeng, bahkan secara tegas mengungkapkan jika partainya menolak adanya wacana yang awalnya digaungkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut.
Andi Mallarangeng mengungkapkan jika penggunaan sistem proporsional tertutup justru menunjukkan adanya kemunduran dalam Pemilu.
"Boleh dong Partai Demokrat untuk menjelaskan posisi politiknya kepada rakyat bahwa kami tidak setuju proporsional kembali mundur ke proporsional tertutup," kata Andi seperti dikutip Suara.com melalui tayangan tvOneNews pada Senin (9/1/2023).
Ia mengujarkan jika mendukung adanya sistem proporsional tertutup sama saja seperti membeli kucing dalam karung.
"Kita tidak mau membeli kucing dalam karung lagi," sambungnya.
Pada kesempatan ini, politisi PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, juga memberikan pernyataan soal sikap partainya terkait sistem proporsional tertutup.
Secara gamblang, Ahmad Basarah mengungkapkan jika PDI Perjuangan siap menerima apapun sistem yang akan digunakan dalam Pemilu mendatang.
"PDI Perjuangan siap dengan segala sistem Pemilu, terbuka maupun tertutup," ujar Basarah.
Ia bahkan membeberkan jika di dua Pemilu terdahulu, PDI Perjuangan diuntungkan dengan adanya sistem proporsional terbuka.
"Bahkan kalau mau jujur Bung Andi dengan sistem terbuka di 2014 dan 2019 kemarin PDI Perjuangan diuntungkan karena kita menang Pileg," terang Basarah.
Ahmad Basarah juga mengungkapkan jika PDI Perjuangan menyerahkan sepenuhnya terkait sistem Pemilu kepada Mahkamah Konstitusi (MK). Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini pun menghormati keputusan dari partai politik lain yang menolak adanya wacana sistem proporsional tertutup.
"Sekali lagi saya tegaskan, posisi politik dan posisi hukum PDI Perjuangan menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada Mahkamah Konstitusi," kata Basarah.
"Kami menghormati pandangan politik dan pandangan hukum ketua umum partai politik yang berkumpul, itu lumrah dalam berdemokrasi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Blak-blakan! Kader PDIP Beberkan Parpol yang Pernah Dukung Sistem Proporsional Tertutup, Ada Dua Partai Besar Ini
-
PDIP Kukuh Dukung Sistem Proporsional Tertutup, Beda dengan 8 Parpol Lain, Elite Demokrat: Tetap Kawan Kami
-
8 Parpol Tolak Sistem Proporsional Tertutup, Pakar: Perlawanan Terbuka Pelemahan Demokrasi
-
'Kami Tak Ingin Demokrasi Mundur' Ini Poin Kesepakatan 8 Parpol Tolak Sistem Proporsional Tertutup
-
Delapan Partai Parlemen Kompak Tolak Sistem Proporsional Tertutup, PDIP Kok Nggak Ikut?
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Polisi Pastikan Pengeroyokan Matel Hingga Tewas di Kalibata Pakai Tangan Kosong, Kok Bisa?
-
Ngeri! 4.000 Hektare Hutan IKN Rusak 'Dimakan' Tambang Liar, Basuki Tak Tinggal Diam
-
Bukan Rem Blong Tapi Ngantuk, Sopir Tabrak Siswa di Cilincing Resmi Tersangka
-
Prabowo Pastikan Anggaran Huntara dan Huntap Korban Bencana Sumatra Cair, Tapi...
-
Cak Imin Soroti Makanan di CFD: Tujuannya Sehat, Tapi Jualannya Nggak Ada yang Sehat
-
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Pelaku Siswi SD Dikenal Ramah dan Berprestasi
-
Demi Jaga Warisan Leluhur, Begini Cara Suku Badui Merawat Hutan Lindung 3.100 Hektare
-
Harga Pangan Nasional Melemah, Cabai hingga Beras Kompak Turun
-
Waspada! Etomidate di Liquid Vape Resmi Narkotika, Salah Isap Terancam Penjara
-
Kantor Wapres Beres Akhir Tahun Ini, Gibran Sudah Bisa Ngantor di IKN Mulai 2026