Suara.com - Beberapa keluarga Afghanistan menyerukan agar Pangeran Harry diadili setelah dia mengaku membunuh 25 orang selama masa tugasnya di peperangan Afghanistan untuk militer Inggris.
Dalam buku memoarnya yang berjudul "Spare", pangeran bergelar Duke of Sussex itu mengungkapkan bahwa dia membunuh 25 orang ketika bertugas sebagai pilot helikopter Apache di Afghanistan.
Dia berkata bahwa dia tidak menganggap mereka sebagai "orang", melainkan sebagai "bidak catur" yang telah diambil dari papan.
Komentar sang pangeran menuai kritik tajam dari orang-orang di Afghanistan.
Harry bertugas di Afghanistan pertama kali sebagai pengontrol dalam serangan udara pada 2007-2008, kemudian menerbangkan helikopter serang antara 2012-2013.
Dia menjalankan tugas militernya di pangkalan Inggris Bastion Camp di Provinsi Helmand, Afghanistan.
Sejumlah keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta mereka dalam serangan udara di distrik Sangin di Provinsi Helmand mengatakan bahwa orang-orang itu bukanlah pemberontak atau teroris, mereka adalah warga Afghanistan biasa.
Hamdullah Alizai (45), warga distrik Sangin, mengatakan bahwa pada Agustus 2008, Angkatan Udara Inggris melakukan serangan ke permukiman mereka dan menewaskan 27 orang, termasuk ayahnya dan adik laki-lakinya yang berusia 15 tahun.
"Kami sangat terpukul saat itu dan kami mengalami hari-hari yang sulit. Kami mengutuk keras pernyataan Pangeran Harry. Kami menuntut agar dia diadili dan dihukum," kata Alizay.
Sementara warga lainnya, Mohammed Alizai (38), mengatakan bahwa dalam serangan itu dia kehilangan saudara lelakinya yang berusia 23 tahun dan baru saja bertunangan.
Dia ingat bahwa mereka harus menguburkan beberapa mayat di desa yang berbeda karena takut dibombardir.
Tuntutan serupa juga disampaikan Habibul Rahman Noorzai (38), yang kehilangan ayah, paman, dan saudara laki-lakinya berusia 20 tahun akibat serangan itu.
“Tentara Inggris dan asing melakukan banyak kekejaman di sini. Kami ingin mereka diadili," kata Noorzai. (Sumber: Antara/Anadolu)
Berita Terkait
-
Berdarah Afghanistan, Publik Terpesona Lihat Kecantikan Ibu Sarah Azhari di Foto Jadul Ini
-
Pangeran Harry Berharap Bertemu Sang Ayah dan Pangeran William Sebelum Penobatan Raja Charles, Kenapa?
-
Pangeran Harry Ungkap Momen Paling Canggung Antara Meghan Markle dengan Kate Middleton
-
Heboh 6 Kontroversi Memoar Pangeran Harry, Salah Satunya Bunuh 25 Orang Taliban
-
5 Isi Curhatan Pangeran Harry dalam Memoar yang Bikin Geger Inggris
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan
-
Eks Wali Kota Semarang Hadiri Pernikahan Anak Meski Masih Dipenjara, Kok Bisa?
-
Anak Menkeu Purbaya Sindir Outfit Orang Miskin yang Ingin Terlihat Kaya
-
PPP Pecah? Kubu Mardiono dan Agus Suparmanto Saling Klaim Menang Aklamasi di Tengah Hujan Kursi