Sambo dan Putri Tidak Tinggal Bersama
Richard pernah menyebut bahwa Ferdy Sambo sudah tidak tinggal bersama Putri. Ia mengatakan pisah rumah ini diketahui berdasarkan pengamatannya saat piket. Tak hanya dirinya, hal itu disebutnya juga diketahui oleh ajudan lain.
Richard mengatakan dirinya sudah mengetahui kebiasaan tersebut sejak bergabung menjadi ajudan Ferdy Sambo pada November 2021 lalu. Ia ditempatkan di rumah Saguling bersama empat ajudan lainnya.
"Mengenai kebiasaan FS pisah rumah dengan saudara PC saudara ketahui sendiri atau berdasarkan perintah lain?" tanya hakim.
"Tahu sendiri karena saya piket," jawab Richard.
"Ajudan lain tahu?" cecar hakim.
"Tahu semua," ujar Richard.
Adapun diketahui Sambo memiliki tiga rumah, yakni rumah dinas di Komplek Polri Duren Tiga, rumah Saguling, dan rumah Bangka. Lalu hakim saat itu pun meminta Richard menjelaskan perbedaan antara rumah Saguling dengan rumah Bangka.
Richard menuturkan, rumah di Bangka dipakai untuk menerima tamu dari luar dan sebagai tempat istirahat Sambo setelah bekerja. Sementara itu, ia membeberkan jika rumah Saguling tidak banyak orang yang mengetahui, kecuali dari pihak internal.
Menembak Sambil Tutup Mata
Richard juga bersaksi bahwa dirinya menembak Brigadir J dalam jarak dua meter dengan mata tertutup. Sambo disebut membentak Yosua dan meminta agar berlutut di hadapannya. Sementara Richard diperintah untuk segera melepas tembakan.
Saat ditanya hakim seberapa jauh jarak saat menembak Yosua, Richard mengaku melepaskan peluru dari timah panas dalam jarak dua meter. Adapun tembakan pertama dilakukannya dengan mata tertutup.
"Saudara menembak saudara Yosua jarak berapa meter?" tanya hakim.
"Sekitar dua meter, Yang Mulia. Saya sempat tutup mata saat tembakan pertama," jawab Richard.
Kuat Ma'ruf Berbisik ke Putri
Tag
Berita Terkait
-
Putri Candrawathi Biang Kerok Pembunuhan tapi Cuma Dituntut 8 Tahun Bui, Pengacara Yosua: Tidak Fair!
-
Susah Payah Bongkar Skenario Sambo, Jaksa Malah Sebut Richard Eliezer Bukan Penguak Fakta Pembunuhan Yosua
-
Jadi Pembuka Kotak Pandora Kasus Brigadir J, IKAPI: Tuntutan Bharada E Harusnya Lebih Ringan
-
Klaim Jaksa Kasus Brigadir J Tak Masuk Angin, Kejagung: Gila Apa, Masuk Angin Mungkin Suka Keluar Malam
-
CEK FAKTA: Bharada E Dituntut 12 Tahun Penjara, Ternyata 'Pesanan' dari Ferdy Sambo, Benarkah?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara