Suara.com - Kasus mafia beras kini menjadi fokus dari para petinggi Perum Bulog untuk segera diberantas. Hal ini pun membuat Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso berang dan berjanji akan segera menuntaskan kasus ini karena secara garis besar merugikan Bulog.
Buwas, begitu sapaan Dirut Bulog ini juga membenarkan adanya laporan masyarakat yang mengaku harga beras di pasaran melambung tinggi dari harga seharusnya yang dijual di pasaran sesuai peraturan Bulog.
"Benar (ada mafia beras), saya sudah cek ke pedagang melapor ke saya, pengakuan mereka karena saya membelinya sudah mahal Pak sekian-sekian, karena saya membelinya tidak bisa melalui Bulog harus melalui ini itu. Sebenarnya saya sudah tahu (ada mafia beras), dan saya tidak bodoh-bodoh amat. Tanda kutip ada mafia itu memang ada. Saya nanti kasih tahu," ungkap Buwas.
Kasus mafia beras ini pun juga membuat banyak efek yang terjadi di masyarakat, terutama bagi masyarakat yang mengandalkan beras murah demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lalu, apa saja efek dari mafia beras ini?
1. Efek domino munculnya mafia beras baru
Hal yang paling sering terjadi di dalam dunia distribusi adalah munculnya "mafia baru" usai mengetahui banyak permainan di dalam proses distribusi. Hal ini pun juga disampaikan Buwas bahwa banyak pihak yang memberikan iming-iming bagi keuntungan sehingga orang yang ditawarkan kemudian tergiur.
"Keuntungan dibagi-bagi. 'Untung seribu kita bagi 3', nah udah yang 3 itu pasti mendukung." ungkap Buwas. Efek domino munculnya mafia beras ini ditakutkan akan mempersulit proses penyelidikan.
2. Kepercayaan masyarakat terhadap distribusi Bulog
Tak hanya itu, Perum Bulog sebagai lembaga resmi distribusi beras juga terancam kehilangan kepercayaan dari masyarakat yang sering kesulitan mendapatkan stok beras di pasaran akibat ulah mafia beras.
Baca Juga: Said Didu Sindir Budi Waseso: Mafia Beras Kalahkan Polisi Bintang Tiga?
Bahkan, di beberapa kasus para mafia beras ini tak segan sengaja menahan stok beras di pasaran dan menaikkan harga agar masyarakat tidak ada pilihan lain selain membeli beras dengan harga tinggi.
3. Pembentukan Satgas Pangan
Buwas pun akhirnya menyetujui pembentukan Satgas Pangan untuk menelusuri asal muasal adanya mafia beras. Buwas juga mengungkap baru-baru ini ada laporan masyarakat yang mengaku melihat para mafia beras secara sengaja melakukan transaksi di dekat kantor Bulog soal distribusi beras.
"Saya sampaikan ini (imbauan) supaya dengar semua. Jadi saya nggak perlu dibantai atau gimana, nanti yang jawab Satgas Pangan. Jadi jangan seperti itu lah, ini model-model apa dan hebat beraninya mengadakan pertemuan itu di dekat kantor Bulog, top banget itu!" tegas Buwas.
4. Ancaman pemecatan jika karyawan Bulog terbukti jadi mafia
Buwas pun juga mengungap adanya kecurigaan dirinya terhadap karyawan-karyawan Bulog karena akses distribusi hanya dimiliki oleh karyawan Bulog itu sendiri.
Berita Terkait
-
Said Didu Sindir Budi Waseso: Mafia Beras Kalahkan Polisi Bintang Tiga?
-
Bulog Beri 'Kode' Harga Beras Bakal Turun Kurang dari Seminggu
-
Misteri 'Oknum' yang Dituding Buwas Bikin Harga Beras Mahal
-
Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023, Bulog Pastikan Stok Beras Aman
-
Bulog Lepas 680.000 Ton Beras Hingga Idul Fitri, Siap Serap Panen Petani
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu