Suara.com - Isu stunting tengah menjadi salah satu fokus pemerintah Indonesia. Presiden Jokowi menyebut, pemerintah menargetkan agar angka stunting di tahun 2024 turun hingga di bawah 14 persen. Beragam cara dan tips mencegah stunting pun gencar dibagikan, tapi apakah semua masyarakat bisa melakoninya?
Jokowi menyebut bahwa problem soal pemerataan gizi anak ini adalah soal ketersediaan fasilitas kesehatan dan infrastrukturnya.
"Problemnya, puskesmas tidak tersebar merata di seluruh Tanah Air. Ada satu kecamatan (punya) tujuh (puskesmas), satu kecamatan punya dua puskemas. Pemerataan ini yang perlu dilihat," kata Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting di Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Tapi masalah bukan hanya sekadar urusan fasilitas kesehatan. Ada faktor dasar yang lebih dekat dengan masyarakat yang jadi penentu pemenuhan kebutuhan gizi yakni makanan.
Asupan nutrisi melalui makanan ibu dan bayi menjadi faktor penentu agar anak terhindar dari stunting. Tak hanya makanan di atas, ibu hamil juga dihimbau minum tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan yakni dengan 1 hari sekali.
Kementerian Sekretariat Negara pun turut menambahkan bahwa makanan ibu hamil dan anak harus diperhatikan untuk mencegah stunting.
Dikutip dari unggahan Twitter Kementerian Sekretarian Negara, makanan pencegah stunting banyak berupa protein hewani maupun nabati. Protein merupakan zat esensial yang diperlukan tubuh agar terus tumbuh dan berkembang. Oleh sebab itulah protein dikenal sebagai zat pembangun tubuh karena berperan penting sejak seribu hari pertama kehidupan janin dalam kandungan.
Salah satu asupan makanan mengandung protein hewani yang disarankan Kemensetneg untuk mencegah stunting adalah sebagai berikut:
- Daging tanpa lemak
- Telur
- Ikan
- Susu
- Keju
- Yoghurt
Sayangnya, deretan makanan pengandung protein nabati tersebut dikeluhkan publik karena harganya yang mahal di pasaran.
Baca Juga: Menakar Pernyataan Menkes soal Arti Stunting, Apakah Sama dengan Bodoh?
“Bukan gak mau konsumsi protein hewani (daging), mau sih mau banget. Masalahnya tidak murah..” keluh seorang pengguna Twitter.
“Ga cukup dengan menghimbau,bikin kebijakan agar harga pangan terjangkau oleh mayoritas rakyat,” imbuh warganet lain.
“Sebagian besar sudah tau kayaknya Min. Yang lebih susah dilakukan masyarakat itu menyediakannya. Semoga itu juga dibantu pemerintah.” publik berharap.
Keluhan ini bukan tak berdasar. Di Jakarta misalnya, sebagai provinsi dengan pendapatan perkapita tertinggi tahun 2022, daftar makanan pencegah stunting bisa dibilang cukup dikeluhkan.
Menilik dari laman infopangan.jakarta.go.id, deretan harga makanan pencegah stunting untuk daging tanpa lemak saja bisa di kisaran Rp 150 ribu per kilonya (per Januari 2023) dengan rincian sebagai berikut.
- Daging Sapi Has: Rp145.930/kg
- Daging Sapi Murni (Semur): Rp141.630/kg
- Daging Kambing: Rp143.653/kg
- Daging Babi Lemak: Rp117.000/kg
Sementara itu untuk golongan ikan yang dianjurkan pemerintah dan banyak ditemui di pasar dijual dengan rincian sebagai berikut.
Tag
Berita Terkait
-
Menakar Pernyataan Menkes soal Arti Stunting, Apakah Sama dengan Bodoh?
-
Cara Cegah Stunting, 1000 HPK Adalah Kunci
-
5 Cara Cegah Stunting di Keluarga: Dimulai dari Meja Makan!
-
Inisiasi Posko Rumah Gizi dan Stunting, Relawan GMC Banten Fokus Pada Kesehatan Balita
-
Studi Membuktikan 96 Persen Penduduk Indonesia Tahu Soal Stunting, Tapi Nggak Paham Dampaknya untuk Anak
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gibran Pimpin Upacara Pemakaman Istri Wapres ke-4: Hormat Terakhir untuk Karlinah
-
SK Baru Menkum, Agus Suparmono jadi Waketum Dampingi Mardiono di Pucuk PPP
-
Geger Udang Cikande Terpapar Radioaktif, Waka MPR Eddy Soeparno: Ini Bukan Hal Ringan!
-
DAS Ciliwung Jadi Lokasi Aksi Bersih PLN dan KLH: Angkut 176 Kg Sampah dan Tanam 2.500 Pohon
-
Adik Jusuf Kalla dan Eks Dirut PLN Jadi Tersangka Korupsi PLTU Mangkrak Rp 1,35 Triliun
-
Prajurit Gugur saat Persiapan HUT TNI di Monas, Pratu Johari Patah Tulang usai Jatuh dari Atas Tank
-
Monas Banjir Sampah Usai Puncak HUT ke-80 TNI: 126 Ton Diangkut!
-
Magang PAM JAYA 2025 Dibuka, Peluang Emas Fresh Graduate dan Kisaran Gajinya
-
Kejagung 'Skakmat' Balik Kubu Nadiem Makarim: Bukan Cuma 2, Kami Punya 4 Alat Bukti!
-
Terjatuh dari Atas Tank Ketinggian 4 Meter, Prajurit Kostrad Gugur di Monas