Suara.com - Tiga terdakwa obstruction of justice dalam kasus pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, membacakan nota pembelaan atau pledoi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023). Mereka adalah Chuck Putranto, Baiquni Wibowo, dan Arif Rachman Arifin.
Dalam pembacaan nota pembelaan itu, para mantan anak buah Ferdy Sambo ini membeberkan derita yang dialami saat mereka ikut terseret kasus pembunuhan Brigadir J. Ketiganya lantas mengungkap bahwa keluarganya lah yang paling menderita. Berikut rangkumannya.
Psikis Anak Chuck Putranto Diperiksa dan Istri Dihina
Chuck Putranto dalam pembacaan pledoi mengatakan bahwa anaknya kini tengah menjalani pemeriksaan psikis. Menurutnya, kasus yang menyeretnya turut mempengaruhi kesehatan mental sang anak.
"Apa yang saya alami yang ternyata mempengaruhi orang di sekitar saya. Terutama anak saya harus sampai dilakukan pemeriksaan psikis," ungkap Chuck, Jumat (3/2/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Chuck juga menyebut istrinya menerima hinaan, ejekan, hingga tekanan. Ditambah, sang istri harus menghadapi hal yang penuh kesedihan itu seorang diri.
"Istri saya yang harus mengalami ejekan hinaan tekanan dan kesedihan yang harus membuat istri saya melakukannya sendiri," ujar Chuck.
Ia mengaku kecewa dengan Ferdy Sambo karena menurutnya sudah memanfaatkan kesetiaannya demi kepentingan pribadi. Chuck juga mengaku sempat ingin meminta bertemu dengan mantan atasannya itu setelah merasa dibohongi.
Chuck sebelumnya dituntut dua tahun penjara dan denda Rp10 juta subsider tiga bulan kurungan. Ia dianggap telah mengumpulkan dan merusak CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga yang menjadi lokasi pembunuhan Brigadir J.
Baca Juga: Pengacara Salah Tulis Nama Hendra Kurniawan Jadi Hendra Kusuma, Jaksa Tertawa Geli
Baiquni Wibowo Bohongi Anak Dinas ke Luar Negeri
Dalam persidangan pembacaan nota pembelaan atau pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Jumat (3/2/2023), Baiquni Wibowo mengungkap bahwa istrinya sempat membohongi anaknya karena sering menanyakan keberadaannya.
Istrinya itu mengatakan kepada kedua anaknya yang masih berusia 7 tahun dan 3 tahun jika sang ayah pergi dinas ke luar negeri. Padahal, selama ini Baiquni tengah ditahan sebagai tersangka obstruction of justice dalam kasus meninggalnya Brigadir J.
“Selama satu bulan di patsus, istri saya harus berbohong kepada anak saya yang baru berusia 7 tahun dan 3 tahun, bahwa saya tidak pulang ke rumah dan tidak bisa di hubungi karena sedang bertugas ke luar negeri," cerita Baiquni.
Baiquni Wibowo sendiri juga dituntut dua tahun kurungan penjara dan denda sebesar Rp10 juta. Melalui nota pembelaannya, ia berharap agar majelis hakim dapat memberikan keputusan adil dalam kasus tersebut.
Arif Rachman Minta Bebas, Anaknya Sakit Hemofilia
Berita Terkait
-
Pengacara Salah Tulis Nama Hendra Kurniawan Jadi Hendra Kusuma, Jaksa Tertawa Geli
-
Terancam Dipenjara Seumur Hidup, Putri Ferdy Sambo Koar-koar: Papa Ada Kebutuhan Khusus
-
Hendra Kurniawan Ngaku Hanya Ikuti Perintah Ferdy Sambo, Minta Dibebaskan dari Hukuman
-
Hendra Kurniawan Minta Dibebaskan dari Kasus Obstruction of Justice Brigadir J
-
Tangis Istri Arif Rahman: Ferdy Sambo Hancurkan Keluarga Saya
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Prabowo Apresiasi Permainan Timnas meski Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
DPR Bikin Aplikasi Pantau Reses Anggota, Dasco: Semua Wajib Pakai
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan