Suara.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) setiap tanggal 21 Februari. Peringatan ini sebagai upaya mencegah terjadinya kembali tragedi longsor yang terjadi di TPA Leuwigajah di Kota Cimahi pada 21 Februari 2005.
Menurut data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) KLHK, dalam satu hari volume sampah perorang mencapai 0,7 kg, di mana akan terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk. Perlu kesadaran dan peran serta masyarakat dalam memilah sampah dari sumbernya, terutama dari skala rumah tangga.
Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) sebagai perusahaan minuman terkemuka, berupaya untuk selalu memberikan kontribusi positif di pada komunitas dan lingkungan yang bersama-sama dengan warga di area sekitar pabrik, antara lain yang berada di Kabupaten Bekasi dan Sumedang, mendukung penanganan pengurangan sampah dari sumbernya dengan melakukan kegiatan kelola sampah dan perubahan perilaku masyarakat.
Dalam peringatan HPSN tahun ini, melalui program Desa Bestari CCEP Indonesia, perusahaan bersama warga sekitar pabrik di Kabupaten Bekasi melakukan panen kompos sejumlah 825 kilogram melalui kegiatan pendampingan pengelolaan sampah organik dengan sistem komposting. Kegiatan ini juga dirangkai dengan lomba bercerita pengelolaan sampah dari sumbernya dalam kehidupan sehari-hari, untuk meningkatkan kesadaran serta pengetahuan warga akan pengelolaan sampah.
Selain itu penimbangan sampah anorganik juga dilakukan, dari warga sekitar pabrik Bekasi dan Sumedang berhasil mengumpulkan sampah anorganik total 602,6 kg, minyak jelantah 9,4 liter dan sampah organik 27,4 dari kawasan wisata Desa Taman Limo.
CCEP Indonesia juga menyelenggarakan webinar Fun Learning Studio Coca-Cola Forest, pada Rabu, (1/3/2023) dalam rangka memperingati HPSN tahun ini yang bertemakan “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat”. Hadir memberikan kata sambutan, Direktur Public Affairs, Communications & Sustainability CCEP Indonesia, Lucia Karina yang menyampaikan komitmen perusahaan untuk mengambil bagian berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan yang hal tersebut merupakan “DNA” dari pengelolaan sampah di Indonesia secara komprehensif dan holistik melalui konsep Nona-Helix.
Selain melakukan pengembangan masyarakat untuk pengelolaan sampah di beberapa wilayah operasional perusahaan, komitmen pengelolaan sampah dilakukan CCEP Indonesia melalui langkah membangun pabrik daur ulang PET, PT Amandina Bumi Nusantara di Bekasi, Jawa Barat bersama Dynapack Asia dengan investasi senilai Rp 556,2 miliar. Amandina mampu memproduksi 25.000 ton rPET per tahun sesuai dengan kebijakan pemerintah dan standar keamanan pangan internasional, dimana hal ini akan memberikan kontribusi yang nyata dalam mengatasi persoalan sampah plastik di Indonesia.
Di saat yang bersamaan pada 8 Februari lalu, juga turut diresmikan Yayasan Mahija Parahita Nusantara (Mahija Foundation), yang akan membantu dalam hal pengadaan bahan baku plastik daur ulang lokal bagi Amandina serta memberikan dukungan penting bagi peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup komunitas pengumpul sampah informal.
Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Novrizal Tahar memberikan apresiasi kepada CCEP Indonesia yang telah mengambil bagian dalam skenario pengelolaan sampah jangka panjang Indonesia. Peringatan HPSN 2023 menjadi sangat strategis untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia sekaligus manifestasi dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan, yaitu waste to resource melalui cara kerja ekonomi sirkular dan sampah menjadi sumber energi. HPSN 2023, babak baru pengelolaan sampah di Indonesia menuju Zero Waste, Zero Emission.
Baca Juga: Jeff Bezos Siap Kuras Hartanya untuk Amal demi Perangi Perubahan Iklim
Berita Terkait
-
Jokowi: Bukan Perang, Hal Lebih Mengerikan Ditakuti Semua Negara Adalah Perubahan Iklim
-
IBEA 2023 Perangi Perubahan Iklim Akibat Faktor Energi
-
Petani Pengukur Hujan: Menjadi Peneliti Mandiri di Sawah Sendiri
-
Bertemu Presiden Majelis Umum PBB, Puan Maharani Tegaskan Komitmen RI Atasi Perubahan Iklim
-
Momentum Peringatan Hari Protokol Kyoto dalam Pengurangan Emisi Karbon
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Usai Rapat di DPR, Menkeu Purbaya Tancap Gas ke Istana, Mau Lapor Prabowo
-
Yusril Sebut Tersangka Pembakar Gedung DPRD Makassar Dijerat UU ITE: Mereka Tak Terindikasi Makar
-
Dinilai Sakiti Hati Rakyat, PDIP Didesak Copot Deddy Sitorus dan Lasarus dari DPR
-
Belanda Larang Dua Menteri Israel Masuk Zona Schengen
-
Nasib WNI di Tengah Kerusuhan Nepal yang Memanas, Ini Penjelasan Kemlu
-
6 Poin Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Dasco, Salah Satunya 'Era Baru DPR'
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik