Suara.com - Gubernur Bali I Wayan Koster mengusulkan pencabutan visa warga negara Rusia-Ukraina. Adapun hal ini merupakan buntut pelanggaran yang dilakukan para bule itu di Bali. Tercatat oleh Polda Bali 56 dari 171 pelanggar lalu lintas adalah warga Rusia dan warga Ukraina sebanyak 5 orang.
Para turis itu diketahui memakai pelat nomor palsu atau tak resmi. Koster menilai kedatangan mereka karena Rusia dan Ukraina tengah berkonflik, sehingga banyak warganya datang ke Bali untuk melindungi diri. Namun, ide pencabutan visa keduanya memicu pro dan kontra.
Gubernur Bali Ngotot Cabut Visa
I Wayan Koster pada Minggu (12/3/2023) mengaku sudah mengirimkan surat kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham). Surat itu juga ditembuskan ke Menteri Luar Negeri (Menlu) untuk mencabut visa on arrival (VoA) bagi warga negara Rusia dan Ukraina yang hendak ke Bali.
"Saya sudah bersurat kepada Bapak Kemenkumham dengan tembusan kepada Menlu untuk mencabut Visa on Arrival bagi warga Rusia dan Ukraina yang ingin ke Bali," katanya.
Namun, hingga Senin (13/3/2023), pihak Kementerian Luar Negeri menyebut belum bisa memutuskan pencabutan VoA atau visa saat kedatangan bagi warga negara Rusia dan Ukraina itu. Sebab, hal tersebut masih membutuhkan pembahasan dengan intsitusi-institusi lain.
Dubes Ukraina Tersinggung
Menanggapi usulan Gubernur Bali, Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengaku kecewa. Ia merasa tersinggung karena warga Ukraina disamakan dengan negara yang melakukan kejahatan.
"Pernyataan yang dibuat oleh Gubernur Provinsi Bali, Yang Terhormat Bapak I Wayan Koster, membuat saya sangat kecewa. Ini sangat menyinggung diri saya sendiri sebagai warga negara Ukraina. Sebab menyama-nyamakan warga Rusia dan Ukraina serta menyalahkan mereka dan lain-lain. Saya kira ini sangat menyakitkan," kata Vasyl dalam konferensi pers, Selasa (14/3/2023).
Baca Juga: Tiga Calo KTP Ditetapkan sebagai Tersangka: Kasus WNA Suriah dan Ukraina Kantongi KTP Denpasar
Dalam kesempatan yang dilakukan secara daring itu, Vasyl juga mengungkap bahwa orang Ukraina tidak seperti Rusia yang banyak tercatat melakukan kejahatan di Indonesia. Dikatakannya, hanya ada 8 warga Ukraina yang dideportasi dan lima lainnya dimasukkan ke penjara.
"Mereka bukan melakukan kejahatan besar. Mereka cuma memanipulasi uang dan lain-lain, bukan kejahatan serius seperti pembunuhan," ujarnya.
Oleh karenanya, Vasyl meminta data warga Ukraina di Bali kepada I Wayan Koster untuk mengetahui seberapa banyak dari mereka yang melakukan pelanggaran atau kejahatan. Terlebih sampai membuat visa kedatangannya diusulkan agar segera dicabut.
"Saya ingin melihat data statistiknya untuk memastikan warga Ukraina tak melakukan banyak kejahatan berarti sehingga tak bisa memperoleh Visa on Arrival," pinta Vasyl.
Tanggapan Jokowi
Saat ditanya soal bule Rusia-Ukraina yang melakukan pelanggaran di Bali, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak tertawa dan menjawab santai. Menurutnya, para turis itu hanya datang untuk wisata, bukan sebagai warga yang akan menetap di sana.
Berita Terkait
-
Tiga Calo KTP Ditetapkan sebagai Tersangka: Kasus WNA Suriah dan Ukraina Kantongi KTP Denpasar
-
Viral Turis Thailand Dikerubungi Penjual Keliling di Pantai Bali, Jago Nawar tapi Tak Bisa Menolak
-
Niatnya Liburan Malah Ngelawak, Turis Rusia Diusir Dari Bali
-
Stand Up Comedian Asal Rusia Diusir dari Indonesia karena Ngelawak di Bali
-
Turis di Bali Tak Setuju Bila Tak Boleh Sewa Motor Karena Naik Taksi Dianggap Mahal
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Dari Beras hingga Susu UHT, Pemprov DKI Klaim Salurkan 16 Juta Pangan Bersubsidi
-
Pascalongsor di Cibeunying Cilacap, Gubernur Ahmad Luthfi Imbau Tingkatkan Kewaspadaan
-
Tak Boleh Kurang, DPRD DKI Wanti-wanti Janji Pramono: Harus Ada 258 Sekolah Swasta Gratis 2026
-
Raja Abdullah II Anugerahkan Prabowo Tanda Kehormatan Bejeweled Grand Cordon Al-Nahda, Ini Maknanya
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet