Ramai menjadi sorotan penolakan pencopotan Brigjen Endar Priantoro dari kursi Penyelidikan KPK oleh Firli Bahuri. Penolakan tersebut datang dari para Pegawai Negeri yang Dipekerjakan (PNYD) dari Polri.
Pencopotan tersebut juga diketahui menimbulkan aksi walk out pada saat pertemuan dengan pimpinan KPK. Terbaru, berdebar potongan rekaman suara Ketua KPK Firli Bahuri dengan para pegawai dalam pertemuan tersebut. Potongan rekaman tersebut beredar ramai di media sosial.
Salah satunya di sebuah cuitan akun Twitter yang mengaku mendapatkan potongan rekaman suara Firli Bahuri yang menyebut tidak memberikan kesempatan kepada para pegawai KPK untuk berbicara pada saat pertemuan dengan pimpinan KPK tersebut.
“Tim investigasi kami mendapatkan rekaman suara yang jelas menggambarkan bahwa F sangat otoriter. F tidak memberi kesempatan bicara saat pertemuan dengan pegawai KPK,” tulis akun tersebut dengan EYD yang telah disempurnakan.
Ceritakan Pegawai yang Dipaksa Mengikuti Perintah
Diketahui, unggahan akun tersebut menceritakan seluruh pegawai yang dipaksa untuk mengikuti perintah tunggal sampai akhirnya menjadikan para pegawai tersebut walk out.
Cuitan tersebut juga menyertakan rekaman suara Firli Bahuri yang berisikan:
“Saya mohon maaf, saya tidak memberi kesempatan untuk berbicara, yang pasti saya titip pesen kalau jangan bersumber dari kita. Baik terima kasih,” tutur Firli dalam rekaman suara yang dibagikan melalui cuitan akun Twitter tersebut.
Pegawai Walk Out
Baca Juga: Menebak Alasan Endar 'Ditendang' dari KPK, Bukan Formula E tapi Pegang 'Kunci' Kasus Lain
Tidak hanya itu, terdapat juga potongan rekaman suara pada saat para pegawai memutuskan untuk walk out dari pertemuan tersebut. Masih dalam potongan rekaman yang sama, terdengar juga perdebatan yang terjadi antara Firli Bahuri dengan para pegawai tersebut.
Adapun isinya adalah sebagai berikut:
“Duduk dulu, saya tahu Anda, Anda tahu saya, bukan baru lahir saya, maka tadi saya sudah sampaikan keputusan ini adalah bukan keputusan sendiri, paham ya? Paham? Harus dipahami dulu. Ini bukan urusan pribadi, tidak ada. Saya sudah sampaikan, tidak ada sama sekali, jangan dibawa, tidak ada konflik bagi saya mohon maaf, saya tidak ada konflik pribadi dengan adik-adik saya, paham? Itu dulu, sebentar dulu dong,” terdengar jelas suara Firli dalam rekaman tersebut.
“Siap, kami pamit. Saya pikir tidak ada arahan,” terdengar suara seorang pria dalam rekaman tersebut.
“Bukan, ini belum selesai,” ujar Firli dalam rekaman tersebut.
“Siap jenderal," jawab seorang pria dalam rekaman tersebut.
“Seluruh pegawai dipaksa untuk mengikuti perintah tunggal yang dia keluarkan. Akhirnya pegawai memutuskan untuk walk out seperti yang telah diberitakan sebelumnya,” tulis pemilik akun dalam unggahannya tersebut.
Penyidik KPK Mengirimkan Surat Kepada KPK
Tidak hanya rekaman suara yang menjadi sorotan, beredar juga kabar bahwa sejumlah penyidik KPK mengirimkan surat pada Sekretaris Jenderal KPK yakni Cahya Hardianto untuk meminta pembatalan pemberhentian dari Endar. Disebutkan juga bahwa pada awal April lalu, para pimpinan KPK yakni Ketua Firli Bahuri dan juga Wakil Ketua KPK yakni Johanis Tanah mengumpulkan 15 penyidik tersebut untuk merespons surat.
Dijelaskan juga bahwa para penyidik yang juga merupakan anggota Polri tersebut tetap bersikukuh untuk menolak pemberhentian Endar, tetapi malah mendapatkan teguran dari Firli Bahuri. Pertemuan yang dilakukan juga diketahui buntu sampai akhirnya para penyidik memilih untuk walk out.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Menebak Alasan Endar 'Ditendang' dari KPK, Bukan Formula E tapi Pegang 'Kunci' Kasus Lain
-
Rekaman Suara Saat Pegawai KPK Walkout Beredar di Medsos, Warganet Soroti Sikap Otoriter Firli Bahuri
-
6 Bupati Ini Terciduk Korupsi Besar-besaran Demi Biayai Pilkada Selain Bupati Meranti
-
Kapolri Tetap Perintahkan Brigjen Endar, Alexander: Kami Berhak Tentukan Pegawai yang Bekerja di KPK
-
Cabut Akses Masuk Milik Brigjen Endar Priantoro, KPK: yang Punya Hanya Pegawai Aktif!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor