Suara.com - Kasus penganiayaan melibatkan anak dari pejabat kembali menjadi sorotan publik. Bila sebelumnya ada kasus Mario Dandy anak dari Rafael Alun Trisambodo, eks pejabat pajak, kini ada Aditya Hasibuan, anak seorang pejabat Polri.
Aditya Hasibuan adalah anak dari AKBP Achiruddin Hasibuan, yang sebelumnya menjabat sebagai Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Polda Sumatra Utara. Belakangan, jabatan itu telah dicopot.
Aditya Hasibuan ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan, usai video yang memperlihatkan dirinya menganiaya dengan sadis seorang pemuda bernama Ken Admiral beredar di media sosial. Mirisnya, dalam video itu justru sang ayah yakni AKBP Achiruddin tak melerai dan membiarkan anaknya menganiaya korban.
Bahkan, AKBP Achiruddin disebut sempat meminta senjata laras panjang dan menodongkannya ke korban serta rekan korban di lokasi.
Belakangan diketahui, kasus penganiayaan itu sejatinya sudah terjadi empat bulan lalu, tepatnya pada Desember 2022. Artinya, peristiwa itu terjadi sebelum kasus Mario Dandy muncul. Namun meski sudah dilaporkan oleh keluarga korban ke Polrestabes Medan tak lama setelah kejadian, faktanya kasus itu justru mandek hingga akhirnya video penganiayaan itu viral di medsos.
Hal itu pun menjadi sorotan, salah satunya dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, ia bahkan menduga ada campur tangan dari AKBP Achiruddin hingga kasus itu mandek sampai 4 bulan lamanya.
Politisi NasDem itu juga mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo karena langsung memberikan atensi atas kasus tersebut. Termasuk juga apresiasi kepada Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak yang langsung mengambil alih kasus tersebut.
Sahroni meminta agar Polda Sumut turut memeriksa jajaran tim penyidik kasus penganiayaan itu. Di mana lamanya penanganan kasus tersebut berpotensi merusak citra Polri yang sejatinya tengah dibangun.
"Ini sangat mengerikan dan berpotensi merusak citra Polri," ujar Sahroni.
Baca Juga: 2 Jam Geledah Rumah AKBP Achiruddin Hasibuan, Polda Sumut Temukan Ini
Di sisi lain, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyatakan, Mabes Polri terus memantau perkembangan kasus tersebut. Ia meminta publik bersabar dan memberi waktu kepada penyidik menuntaskan kasus penganiayaan dengan tersangka anak pejabat Polri itu.
Ia memastikan, tak hanya penyelidikan kasus hukum terhadap tersangka, namun juga proses pemeriksaan oleh Bidang Propam terhadap AKBP Achiruddin Hasibuan.
"Biarkan Bid Propam bekerja sesuai ketentuan yang berlaku," kata Sandi.
Harta AKBP Achiruddin Jadi Sorotan
Selain kasus yang menjerat anaknya, harta AKBP Achiruddin Hasibuan turut jadi sorotan. Pasalnya, dari sejumlah unggahan di media sosial, ia dikenal kerap 'pamer' menunggangi moge jenis Harley Davidson. Bahkan dalam sebuah unggahan memperlihatkan dirinya mengendarai moge dengan posisi berdiri di atas jok.
Anehnya, dari catatan LHKPN harta AKBP Achiruddin 'cuma' sebesar Rp 467 juta. Berbagai kendaraan yang kerap ia pamerkan tak masuk dalam laporan.
Diketahui, AKBP Achiruddin terakhir kali melaporkan hartanya pada 24 Maret 2021, saat itu ia menjabat sebagai Kanit 1 Subdit 1 Polda Sumut.
Rincian hartanya yakni tanah seluas 566 m2 di Kota Medan hasil sendiri senilai Rp 46.330.000. Mobil Toyota Fortuner tahun 2006 senilai Rp 370.000.000, lalu ada kas dan setara kas senilai Rp 51.218.644.
Sementara di LHKPN-nya Achiruddin tidak mengisi harta bergerak lain dan surat berharga.
Sebelumnya, dalam jumpa pers pada Rabu (26/4/2023), Kabid Propam Polda Sumut Kombes Dudung Adijono menyatakan, AKBP Achiruddin terbukit melanggar kode etik karena melakukan pembiaran anaknya Aditya Hasibuan menganiaya Ken Admiral.
Tag
Berita Terkait
-
Kompak! Ayah Langgar Kode Etik dan Anak Jadi Tersangka, Berikut Kronologi Penganiayaan Aditya kepada Ken Admiral, AKBP Achiruddin: Ambil Senjata!
-
Berlagak Jagoan, Ternyata Rubicon dan Harley Milik Achiruddin Hasibuan Belum Terlaporkan
-
Penganiayaan Aditya Hasibuan terhadap Ken Terjadi sebelum Peristiwa Mario Dandy-David Ozora, Netizen: Kenapa Baru Rame Sekarang? Ini Penyebabnya...
-
2 Jam Geledah Rumah AKBP Achiruddin Hasibuan, Polda Sumut Temukan Ini
-
Ternyata Kasus Aditya Hasibuan Anak Pejabat Polisi Terjadi 2022, Tak Hanya Memukuli Ia Juga Melakukan Ini ke Korban, Begini Kronologi Selengkapnya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi