Suara.com - Pengacara Mario Dandy Satriyo, Andreas Nahot Silitonga, menjadi sorotan dalam sidang kasus penganiayaan David di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2023).
Pasalnya, Andreas sempat memberikan pertanyaan yang dianggap aneh ke ayah David, Jonathan Latumahina. Andreas seolah menuding Jonathan menjadi sosok yang membongkar kasus gratifikasi ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo.
Hal itu terlihat dari pertanyaan yang dilontarkan Andreas kepada Jonathan saat menjadi saksi. Ia mempertanyakan apakah Jonathan tahu jika kasus gratifikasi Rafael Alun bisa terungkap karena dampak kasus penganiayaan Mario Dandy.
"Untuk sekarang kan sudah terungkap bahwa ayah dari tersangka (Mario Dandy) adalah Rafael Alun, di mana Pak Rafael sendiri sudah ditahan oleh KPK karena kasus (gratifikasi)," kata Andreas.
"Apakah saudara saksi (Jonathan) mengetahui bahwan proses hukum yang dijalani Pak Rafael sekarang ternyata berdampak dari kasus (penganiayaan David) ini?” tanya Andreas.
Jonathan pun menjawab dengan tegas bahwa ia tidak mengetahui hal tersebut. Namun, Andreas justru terus memepet ayah David itu dengan pertanyaan serupa. Hal itu akhirnya membuat Jonathan kesal dan memberikan jawaban menohok.
"Maksud saya begini, apakah saudara saksi menjadi salah satu pihak yang berupa agar ayahnya (Rafael Alun) juga terkena (kasus)?” tuduh Andreas kepada Jonathan.
"Aneh banget (pertanyaan itu)," jawab Jonathan tegas.
Pertanyaan kuasa hukum Mario Dandy itu pun langsung memicu kontroversi karena dinilai tidak sesuai konteks kasus penganiayaan David. Sosoknyan pun turut disorot publik.
Baca Juga: Mario Dandy Tertawa, saat Ayah David Ozora Bilang Anaknya Belum Bisa Pakai Celana?
Profil Andreas Nahot Silitonga
Andreas Nahot Silitonga merupakan alumni dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Andreas juga tercatat sebagai lulusan dari University of Melbourne di Australia.
Andreas mengawali karier sebagai pengacara di firma hukum Gani Djemat & Partners sejak 2006 hingga 2019. Selama menjadi pengacara, ia banyak terlibat dalam menangani kasus-kasus litigasi di bidang kepailitan, perdata maupun pidana.
Pada 2019, Andreas memutuskan untuk keluar dari firma hukum Gani Djemat & Partners. Ia kemudian memutuskan untuk membangun sendiri firma hukum bersama rekannya yang dinamai Silitonga and Tambunan Law Firm.
Nama Andreas semakin dikenal publik setelah ditunjuk sebagai pengacara dan tim kuasa hukum Bharada E, terdakwa kasus penembakan Brigadir J pada Juli 2022 lalu.
Sejak awal kasus Brigadir J mencuat, Andreas tampak begitu sibuk mengumpulkan berkas-berkas dan bekerjasama dengan pihak kepolisian.
Dalam kasus itu, Andreas mengaku dirinya maju sebagai pengacara pro bono. Artinya, ia membantu dan memberikan perlindungan hukum terhadap Bharada E secara sukarela. Alasannya, Bharada E berasal dari keluarga kurang mampu.
Namun, di tengah penyidikan kasus, Andreas bersama tim kuasa hukumnya mengundurkan diri sebagai tim kuasa hukum Bharada E. Pengunduran diri itu dilakukan setelah 1 bulan membantu Bharada E, atau tepatnya pada 6 Agustus 2022.
Hingga sekarang, Andreas tidak pernah mengungkap alasan sebenarnya mengapa ia mengundurkan diri dari tim kuasa hukum Bharada E. Walau begitu, kini namanya kembali terdengar setelah menjadi kuasa hukum Mario Dandy.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Mario Dandy Tertawa, saat Ayah David Ozora Bilang Anaknya Belum Bisa Pakai Celana?
-
Kasasi Ditolak MA, AG Tetap Dipidana di LPSK atas Kasus Penganiayaan ke David Ozora
-
Deretan Pernyataan Kuasa Hukum Mario Dandy, Ada yang Bikin Ngelus Dada
-
Tolak Mentah-mentah Permintaan Maaf Mario Dandy di Sidang, Ayah David Ozora: Gak Ada Maaf-Maafan!
-
Bikin Emosi, 4 Poin Saksi Bongkar Kelakuan Mario Dandy, AG dan Shane Lukas
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus