Suara.com - Fenomena mahasiswa diusir saat KKN atau Kuliah Kerja Nyata kini kembali terjadi bak kegiatan musiman.
Setelah beberapa waktu lalu publik dibuat geram dengan ulah mahasiswa Universitas Negeri Padang, kini giliran sosok mahasiswi Universitas Mataram (Unram) bernama Ni Wayan Apriliani Putri sukses menuai emosi masyarakat desa.
Perempuan yang bernama Putri tersebut meledek warga desa tempat pengabdiannya tak ada yang cantik. Diketahui, ia ditempatkan di Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU).
"Kita bikin mi. Belum ada jadi mi kita. Di telepon sama pak ... Hee adek adek jam 2 ke rumah saya ya. Padahal acaranya setengah 4. Biar kenapa? Susah ya jadi kembang desa di sini. Anak Kayangan ndak ada cantik-cantik. Jadi kita kembang desa jadinya," kata mahasiswi tersebut.
Publik pertanyakan tujuan KKN
Kini berkat kembalinya kasus mahasiswa diusir dari desa, publik mempertanyakan apakah tujuan KKN kini telah hilang dari esensinya.
"KKN LANCAR KKN DI USIR WARGA , tujuan luh KKN apa sih sebenernya?," cuit warganet di Twitter.
Menjawab pertanyaan warganet tersebut, para sejarawan akademik menilai KKN atau Kuliah Kerja Nyata dipelopori oleh ide Direktur Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuat sebuah program pengabdian pada 1971 silam.
Kala itu, tujuan dari KKN adalah sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia, sebagaimana yang dijelaskan oleh pihak Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu pelopor KKN.
Baca Juga: 5 Fakta Mahasiswi KKN Unram Diusir Warga Usai Sebut Gadis Desa Tak Ada yang Cantik
Selain UGM, Direktur Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga menunjuk Universitas Andalas di bagian barat dan Universitas Hasanuddin di bagian timur, sebagai perintis proyek kegiatan KKN.
KKN waktu itu masih bertajuk pengabdian masyarakat sebelum mengalami beberapa perubahan.
Kehadiran program KKN sangat penting dalam kehidupan mahasiswa, sebab KKN masuk ke dalam salah satu wujud tridarma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Setelah sindir warga desa, terbit klarifikasi
Kembali ke isu Putri yang diusir oleh warga, perempuan tersebut langsung menyatakan klarifikasi dan meminta maaf kepada segenap masyarakat yang telah disinggung olehnya.
"Selamat sore, Saya AP dari KKN Desa Kayangan 2023. Saya ingin meminta maaf atas kejadian yang tidak seharusnya saya lakukan yang ada di video tersebut. Oleh karena itu saya pribadi AP ingin meminta maaf yg sebesar-besarnya kepada pihak yang merasa tersinggung yaitu warga Desa Kayangan. Saya benar-benar minta maaf atas kejadian yg saya lakukan tersebut. Terima kasih. Selamat sore,” tutur Putri.
Kontributor : Armand Ilham
Berita Terkait
-
5 Fakta Mahasiswi KKN Unram Diusir Warga Usai Sebut Gadis Desa Tak Ada yang Cantik
-
Sebut Tak Ada yang Cantik di Desa Kayangan, Mahasiswa KKN UNRAM Minta Maaf
-
Pentingnya Moderasi Beragama di Kalangan Mahasiswa
-
Pengeroyokan Mahasiswa UIN Raden Fatah Berujung Pelaku Dan Korban Jadi Tersangka Berakhir Damai
-
Tak Hanya Sastra, Inilah 3 Hal yang Dipelajari di Jurusan Sastra Indonesia
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum