Suara.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo dilaporkan terkait kasus penyebaran berita bohong atau hoaks buntut pernyataannya yang diduga menyebut Partai Golkar mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden 2024 atas perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Laporan tersebut dilayangkan sekelompok orang yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Sultra Pendukung Jokowi ke Polresta Kendari pada Senin (15/8/2023).
Anggota Aliansi Mahasiswa Sultra Pendukung Jokowi, Adi Maliano menyebut laporannya telah diterima dan teregistrasi dengan Nomor: LP/B/267/VIII/2023/SPKT/POLRES KENDARI/POLDA SULAWESI TENGGARA.
Dalam laporannya Hashim dipersangkakan dengan Undangan-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Pasal 45A Juncto Pasal 378 KUHP.
"Dengan laporan ini kami harap kedepannya agar nama Presiden Jokowi tidak dicatut dalam soal usung-mengusung capres. Biarkan Pak Jokowi menuntaskan masa kerja sampai di akhir periode," kata Adi kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).
Padahal, lanjut Adi, Jokowi telah menegaskan tidak ikut campur atau terlibat di balik dukungan partai-partai politik terhadap Prabowo.
"Pernyataan Hashim itu sudah dibantah oleh presiden dalam keterangan di Istana Negara," ujarnya.
Lantaran itu, Adi mendesak adik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tersebut untuk meminta maaf kepada Jokowi karena dianggap telah mencemari nama baiknya.
"Meminta Hashim Djojohadikusumo untuk tidak lagi mencatut dan berbohong dengan munggunakan nama presiden Republik Indonesia," katanya
Baca Juga: Geram Kakaknya Dituding Mau Dirikan Khilafah, Hashim Djojohadikusumo: Prabowo Pembela Pancasila!
Dukung Prabowo
Pernyataan Hashim yang dipersoalkan ini sebelumnya disampaikan dalam acara pembekalan materi relawan Prabowo yang digelar secara daring, pada Kamis (10/8/2023) lalu.
Ketika itu Hashim mengatakan Partai Golkar mau mendukung Prabowo sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024 seizin dan restu dari Jokowi.
Hashim awalnya mengungkapkan jika dalam beberapa hari lalu ada pertemuan antara Partai Golkar dengan Gerindra. Golkar diwakili oleh Airlangga Hartarto, Lodewijk F Paulus, dan Dito Ganundito. Sementara Gerindra diwakili Prabowo, Ahmad Muzani dan dirinya.
"Ternyata mereka menyatakan mau mendukung Pak Prabowo dan seizin dan restu dari Pak Jokowi. Itu yang bisa saya katakan," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?