Suara.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman mengutip keteladanan sosok Nabi Muhammad yang menegakkan hukum di masa kepemimpinannya.
Adapun Anwar menyadur sebuah kisah kala Nabi Muhammad tak segan-segan akan memotong tangan anaknya ketika ketahuan mencuri.
Anwar menceritakan kembali kisah Nabi tersebut dalam sidang gugatan usia capres-cawapres yang diajukan oleh PSI, Partai Garuda, dan sejumlah kepala daerah.
“Saya berkali-kali mengatakan, bagaimana Nabi Muhammad mengatakan, Nabi Muhammad mengatakan, bila anaknya mencuri, akan dipotong sendiri tangannya oleh Nabi. Ya begitu, ya terima kasih,” ujar Anwar Usman.
Rasa tahu publik terhadap kisah tersebut kini kian bertambah. Lantas, bagaimana kisah lengkap tentang Nabi Muhammad yang menegakkan hukum potong tangan?
Kisah Nabi Muhammad menegakkan hukum: Mengadili sosok putri ketua suku
Mengutip penjelasan NU Online, kisah ini dikisahkan oleh Urwah bin az-Zubair, salah seorang sahabat Nabi.
Sang Nabi kala itu mendapat laporan dari seorang saksi mata bahwa Fatimah al-Makhzumiyyah, putri ketua suku Al-Makhzumi mencuri pada waktu Fathu Makkah atau pembebasan kota Makkah.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam HR Bukhari, No. 4.304, sosok Usamah bin Zaid yang dekat dengan sang Nabi diminta oleh suku Al-Makhzumi untuk meminta Fatimah diampuni oleh Rasulullah.
Baca Juga: Proyek BTS BAKTI Kominfo Sudah Dibayar 100 Persen Walau Belum Rampung, Hakim: Jelas Langgar Kontrak!
Usamah lantas meminta pengampunan pada Nabi Muhammad, dan sontak ekspresi Rasulullah berubah sekejap.
''Apakah engkau akan mempersoalkan ketentuan hukum yang sudah ditetapkan oleh Allah?,'' jawab Nabi Muhammad terhadap permintaan Usamah.
Usamah kemudian berkata, ''Maafkan aku ya Rasul Allah.''
Nabi Muhammad tetap gigih dan menjalankan hukuman potong tangan terhadap Fatimah meski dirinya merupakan sosok putri dari tokoh kepala suku.
Nabi Muhammad terlebih dahulu memberikan khotbah yang menegaskan bahwa umat Islam akan mengalami kehancuran lantaran membiarkan orang-orang besar bebas dari hukuman meski terang-terangan melanggar hukum.
''Sesungguhnya kehancuran umat-umat sebelum kalian semua adalah disebabkan oleh perbuatan mereka sendiri. Ketika salah seorang yang dianggap memiliki kedudukan dan jabatan yang tinggi mencuri, mereka melewatkannya atau tidak menghukumnya," bunyi khotbah sang Nabi.
Berita Terkait
-
Proyek BTS BAKTI Kominfo Sudah Dibayar 100 Persen Walau Belum Rampung, Hakim: Jelas Langgar Kontrak!
-
40 Spanduk Background Maulid Nabi Muhammad SAW Kualitas HD Siap Download
-
Profil Anwar Usman, Ketua MK yang Kutip Cerita Nabi Muhammad 'Potong Tangan Anak' di Sidang
-
Cara Download Sholawat Maulid Nabi MP3, Siap Didengarkan saat 12 Rabiul Awal Nanti
-
Prabowo Janji Lanjutkan Program Era Jokowi, Ada IKN Hingga Sepuluh PSN
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram