Suara.com - Berbagai kajian ilmiah telah menyebutkan bahwa produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik (vape), dan kantong nikotin, dapat membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya, jika berhenti merokok total sulit untuk dilakukan. Tak hanya itu, produk tembakau alternatif juga dinilai memiliki profil risiko yang lebih rendah ketimbang rokok.
Ahli Toksikologi dan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), Shoim Hidayat, menjelaskan produk yang merupakan hasil dari inovasi dan pengembangan teknologi ini memiliki perbedaan signifikan terkait senyawa kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya karena metode penggunaannya yang juga berbeda.
Hal ini disebabkan produk tembakau alternatif tidak dibakar, karena pembakaran inilah yang menjadi isu utama. Pembakaran pada rokok tersebut menghasilkan asap yang mengandung berbagai senyawa berbahaya, salah satunya adalah TAR yang bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.
Sedangkan sejumlah produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik (vape) menerapkan sistem pemanasan dengan suhu terkontrol, sehingga hanya menghasilkan uap atau aerosol, bukan asap seperti pada rokok.
“Berkat sistem pemanasan tersebut, produk tembakau alternatif mampu mengurangi paparan risiko hingga 90-95 persen lebih rendah daripada rokok. Jadi, kalau masih ada yang menilai produk ini sama berbahayanya dengan rokok, itu suatu kekeliruan,” jelas Shoim, Senin (4/9/2023).
Shoim meneruskan, bukti bahwa produk tembakau alternatif mampu meminimalkan profil risiko tersebut juga dilandasi oleh berbagai hasil kajian ilmiah, salah satunya kajian ilmiah yang dilakukan Public Health England, atau lembaga yang saat ini bernama UK Health Security Agency, pada tahun 2018 yang berjudul “Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2018”.
Selain itu, keberhasilan pemanfaatan produk tembakau alternatif sebagai alat bantu perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaannya juga sudah dibuktikan di sejumlah negara maju, seperti Inggris dan Selandia Baru. Hal ini juga didukung oleh promosi tingkat tinggi oleh otoritas kesehatan di negara tersebut.
Sementara itu, Profesor Emeritus di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan, Kenneth Warner, menjelaskan produk tembakau alternatif tidak sepenuhnya bebas risiko, tetapi pemanfaatannya dapat menekan potensi risiko penyakit yang berhubungan dengan merokok.
Untuk itu, ia menyarankan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama untuk memaksimalkan potensinya supaya produk tersebut dapat direkomendasikan sebagai alternatif bagi perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaannya.
Baca Juga: Sudah Banyak Pengguna, Kajian Rokok Elektrik di Dalam Negeri Harus Lebih Serius
Prof. Kenneth melanjutkan peruntukan produk tembakau alternatif tersebut hanya ditujukan bagi perokok dewasa, bukan non-perokok.
“Banyak perokok dewasa yang mau beralih dari kebiasaan merokok, namun tidak mampu melakukannya. Pemangku kepentingan, seperti pemerintah dan pemerhati kesehatan, harus mempertimbangkan potensi produk tembakau alternatif untuk menekan prevalensi perokok,” tambahnya.
Berita Terkait
-
Produk Tembakau Alternatif Lebih Rendah Risiko daripada Rokok, Ada Buktinya?
-
Pemerintah Punya Peran Penting Perbanyak Kajian Ilmiah Produk Tembakau Alternatif
-
Produk Tembakau Alternatif Diklaim Bukan Pemicu Masalah Kesehatan Gusi
-
Swedia Jadi Negara Pertama di Eropa yang Dukung Inovasi Produk Tembakau Alternatif
-
Kala Industri Vape Dalam Negeri Hadapi Tantangan Sulit
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir