Suara.com - Dari kejauhan, alat berat berkelir biru masih terus bergerak meratakan setiap jengkal bangunan semi permanen yang berdiri di Gang Royal, Jalan Rawa Bebek RT 02/RW 13 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat (22/9/2023) siang.
Pada sisi lain, terlihat pejabat kelurahan setempat bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menyaksikan pembongkaran bangunan yang berdiri di lahan milik PT KAI.
Pembongkaran bangunan di Gang Royal itu sendiri menjadi penanda runtuhnya masa keemasan prostitusi yang sudah sekitar lebih dari setengah abad eksis di ibu kota.
Nama Gang Royal sendiri sebenarnya merupakan metamorfosa dari eksistensi awal kawasan yang dikenal dengan daerah prostitusi.
Menurut penuturan salah satu warga sekitar, Didi, sebelum dikenal dengan sebutan nama Gang Royal, wilayah itu dikenal dengan sebutan Cim Jangkrik.
"Dulu namanya Cim Jangkrik," katanya saat ditemui Suara.com, Jumat (22/9/2023).
Sembari menikmati sebatang rokok tidak jauh dari POS RW 13, pria berusia 62 tahun itu bercerita nama Cim Jangkrik sendiri merujuk pada salah satu nama wanita keturunan Tionghoa yang dahulunya tinggal di wilayah itu.
Didi mengatakan, ketika tahun 1960-an hanya ada empat hingga 10 rumah bordir di kawasan tersebut.
Namun seiring perkembangan jaman, jumlah pekerja seks komersial (PSK) di Cim Jangkrik bertambah, mereka kebanyakan datang dari luar kota.
"Mayoritas pendatang dari Lampung dan Cianjur," ucapnya.
Kala itu, Didi mengingat suasana lokalisasi tak jauh berbeda, yakni berlokasi di dalam gang. Hanya saja, Didi menambahkan, dahulu di area pojokan pemukiman masih banyak ditumbuhi pepohonan.
"Emang ini berbentuk gang, cuma masih banyak pohon," katanya.
Namun nama kawasan prostitusi Cim Jangkrik semapt meredup saat perempuan itu meninggal dunia antara tahun 1975-1976.
"Cim Jangkrik meninggal (antara) tahun 1975-1976," tutup Didi.
Sejak itu, menurutnya, nama lokalisasi berganti menjadi Royal, mengikuti penamaan daerah sekitar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut