Suara.com - Informasi keliru tentang produk tembakau alternatif dapat menghambat perokok dewasa beralih dari kebiasaannya. Asosiasi konsumen hingga produsen produk tembakau alternatif meminta pemerintah untuk mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi guna mencegah semakin berkembang luasnya misinformasi mengenai produk tembakau alternatif di publik.
Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO), Paido Siahaan, mengatakan pihaknya mengharapkan partisipasi aktif pemerintah dalam mensosialisasikan produk tembakau alternatif kepada masyarakat.
AKVINDO pun siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk menyebarluaskan informasi akurat dan komprehensif tentang produk tembakau alternatif agar produk ini dapat dimaksimalkan bagi perokok dewasa yang selama ini kesulitan beralih dari kebiasaannya.
“Kami meminta pemerintah untuk mendukung kampanye edukasi yang dilakukan oleh AKVINDO dan memberikan akses kepada anggota AKVINDO untuk berpartisipasi dalam program-program edukasi yang diselenggarakan oleh pemerintah,” kata Paido, Minggu (1/10/2023).
Sebagai asosiasi konsumen, AKVINDO secara berkelanjutan mensosialisasikan produk tembakau alternatif kepada publik. Pertama, kampanye edukasi. Yaitu dengan menyediakan informasi komprehensif mengenai profil risiko dan manfaat produk tembakau alternatif agar mudah dipahami masyarakat.
“Upaya ini dapat diamplifikasikan melalui berbagai media seperti situs web, media sosial, brosur, dan video edukatif,” ujar Paido.
Kedua, kolaborasi dengan pemangku kepentingan. Bekerja sama dengan pemangku kepentingan, khususnya di bidang kesehatan seperti kementerian/lembaga, ahli kesehatan, peneliti, maupun kelompok masyarakat demi meningkatkan kajian ilmiah produk tembakau alternatif untuk memastikan informasi yang disebarkan dapat dipercaya.
Ketiga, pengembangan materi edukasi. Berdasarkan hasil kajian ilmiah, mengembangkan materi edukasi yang menyoroti manfaat dan risiko produk tembakau alternatif secara objektif juga diperlukan agar tepat sasaran.
Keempat, melibatkan komunitas. Sebagai upaya mencegah misiniformasi, pemerintah dapat bersinergi dengan komunitas pengguna produk tembakau alternatif dalam proses penyusunan informasi dan kampanye edukasi. Tujuannya agar kerja sama semua pihak dapat berjalan dengan baik serta tidak merugikan salah satu pihak.
Baca Juga: Ketika Ulama Dukung Nge-Vape, Rokok Piye?
“Kami juga mengharapkan pemerintah untuk melakukan evaluasi terus-menerus terhadap produk tembakau alternatif yang beredar di pasar untuk memastikan keamanan dan kualitasnya,” ucap Paido.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Garindra Kartasasmita, menilai pemerintah juga memiliki peran krusial untuk mensosialisasikan produk tembakau alternatif sebagai jalan tengah bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya. Sebab, berdasarkan sejumlah kajian ilmiah yang dilakukan baik di dalam dan luar negeri, produk tembakau alternatif telah terbukti memiliki risiko 90-95 persen lebih rendah daripada rokok.
Dengan mendorong perokok dewasa beralih ke produk alternatif ini, lanjut Garinda, maka turut mengurangi beban pemerintah dalam menekan angka penyakit yang diakibatkan konsumsi rokok.
“Kami terus melakukan edukasi melalui media online dan media sosial menggunakan penelitian-penelitian ilmiah yang dilakukan di dalam dan luar negeri. Tetapi untuk meyakinkan seluruh pemangku kepentingan, yang dibutuhkan adalah regulasi yang sesuai dengan profil risiko produknya,” ungkap Garindra
Berita Terkait
-
Indonesia Dapat Manfaatkan Produk Tembakau Alternatif untuk Tekan Prevalensi Merokok
-
Produk Tembakau Alternatif Diklaim Jadi Salah Satu Solusi Masalah Rokok di Indonesia
-
Riset Membuktikan Produk Tembakau Alternatif Efektif Kurangi Kebiasaan Merokok bagi Perokok Dewasa
-
Produk Tembakau Alternatif Diklaim Dapat Turunkan Potensi Risiko Penyakit Terkait Kebiasaan Merokok
-
Produk Tembakau Alternatif Lebih Rendah Risiko daripada Rokok, Ada Buktinya?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Udang Beku Radioaktif di Cikande: Zulhas Klaim Tak Ganggu Ekspor Nasional
-
Sebelum 'Adu Geber' di Sirkuit Mandalika, Marc Marquez Merapat ke Istana
-
Bukan Sekadar Sitaan Biasa: Alasan KPK 'Selamatkan' Mercy Warisan BJ Habibie
-
Uang Cicilan Rp 1,3 Miliar Disita KPK, Mercy BJ Habibie Batal Jadi Milik Ridwan Kamil
-
Disentil Buruh karena Lambat, DPR Janji Bikin UU Ketenagakerjaan Baru Secara Terbuka
-
Pimpinan DPR RI Terima Draf RUU Ketenagakerjaan dari Koalisi Serikat Buruh
-
Fokus Infrastruktur, Pemprov Jateng Terus Kebut Perbaikan Jalan pada 2025
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Mau Industri Kita Mati
-
Gibran Belajar Makan Empek-empek, Dokter Tifa Meledek: Pejabat Jadi Babu dan Babysitter ABK?
-
Mobil Mercy Antik B.J. Habibie Seret Ridwan Kamil ke Pusaran Korupsi, KPK Pastikan Panggil RK