Suara.com - Pemukim ekstremis Yahudi di Israel pada Senin (5/2/2024) terus memblokir bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk warga Palestina di Jalur Gaza.
Kelompok pemukim tersebut berkumpul dekat Pelabuhan Ashdod, sekitar 35 Km utara Jalur Gaza. Sebagian besar dari 2 juta penduduk Palestina bergulat dengan krisis kemanusiaan yang semakin parah, termasuk kelaparan, kekurangan air bersih, dan tempat tinggal yang tidak memadai.
Dengan dikawal polisi Israel, para pemukim menghentikan truk-truk yang berangkat dari pelabuhan. Mereka memeriksa dokumen dan kargo untuk memastikan isi dan tujuan truk tersebut.
Salah satu pemukim, warga Yahudi yang tinggal di Yerusalem, mengatakan, dia datang bersama keluarganya untuk menghentikan truk-truk yang dituduhnya memasok kebutuhan ke kelompok perlawanan Palestina Hamas di Gaza.
"Gaza adalah sebuah negara. Ini tanahnya, itu sebuah negara. Semua warga Gaza, dari pihak kami, adalah teroris," kata seorang pemukim, Sharon, yang menolak memberikan nama belakangnya.
Meski ada peringatan dari kelompok hak asasi dan badan bantuan bahwa bencana kemanusiaan sedang terjadi di Gaza, tetapi Sharon menuduh bantuan tersebut yang terdiri dari makanan dan bahan bakar ditujukan ke Hamas.
"Mengapa kita harus memasok makanan dan bahan bakar ke Gaza? Itu tidak normal, tidak normal bahwa di tanah kami, orang-orang itu menembaki kami," tambah dia.
Sharon mengklaim bahwa setelah serangan lintas batas Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, warga di Gaza "turun ke jalan dan menari-nari."
"Mereka tidak bersedih dengan apa yang terjadi. Islam tidak menyukai kami. Oke. Jadi sekarang waktunya mereka membayar," tukasnya.
Baca Juga: Riwayat Pendidikan Umay Shahab, Mantan Artis Cilik Dirujak Usai Sindir Program Makan Gratis
Saat ditanya tentang seruan Israel untuk mendirikan pemukiman ilegal Yahudi di Jalur Gaza, Sharon berkata "Kami akan sangat senang jika akan ada pemukiman (Yahudi) di Gaza... Gaza adalah kota Yahudi 2.000 tahun yang lalu, 500 tahun yang lalu," katanya.
Pemukim ekstremis Yahudi telah mengatur aksi protes untuk menghalangi bantuan kemanusiaan dikirim ke Jalur Gaza bagi penduduk Palestina yang menghadapi kelaparan, kekurangan air bersih, dan tempat bernaung.
Menurut survei televisi Channel 12 Israel, 72 persen warga Israel menentang pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa memulangkan tawanan Israel dari Jalur Gaza.
Israel telah melancarkan serangan mematikan di Gaza menyusul serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sedikitnya 27.478 warga Palestina dan melukai 66.835 lainnya, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB. (Antara)
Berita Terkait
-
Pemerintah Setop Pemberian Bansos Beras 10 Kg
-
Mantap di Barisan Ganjar, Ini Pesan Basuki Tjahaja Purnama buat Ahokers
-
Potret Cantik Ayu Ting Ting di Acara Pertunangan Bocor, Sosok Calon Mertua Bukan Orang Sembarangan
-
Komnas HAM hingga LPSK Berkumpul, Tuntut Komitmen Pemerintah Hasilkan Pemilu Perkuat Lembaga HAM
-
PT LIB Masih Cari Solusi Perihal Panggilan Pemain Liga 1 ke Timnas Indonesia U-23 untuk Piala Asia U-23 2024
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar