Suara.com - Beberapa waktu lalu beredar video Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menguliti sosok Jokowi hingga Gibran yang disebut tak bisa kerja.
Dalam video singkat yang kemudian viral di media sosial tersebut, Ahok mulanya menyentil mengenai sosok presiden yang dipilih tak bisa kerja.
"Tapi presiden kalau cuma 2 tahun karakter teruji kalau ada kekuasaan, sekarang saya mau tanya dimana ada bukti Gibran bisa kerja, selama wali kota trus ibu kira Pak Jokowi bisa kerja, makanya kita bisa berdebat itu, saya lebih tahu," ucapnya.
Lebih lanjut Ahok menekankan alangkah tidak adil bila memilih presiden tanpa mempertimbangkan kemampuan kerja.
Meski mendapat sorotan tajam mengenai pernyataannya itu, apa yang diungkapkan Ahok ternyata ada yang membenarkan, buktinya mengenai proyek MRT hingga kampung Deret yang ada di Jakarta.
Hal itu diungkapkan oleh pemerhati arsitektur urban yang memiliki akun Twitter @elisa_jkt.
Melalui unggahannya ia menyebut bahwa apa yang disebut Ahok tentang Jokowi tak bisa kerja bukanlah bualan semata.
Contoh nyatanya mengenai proyek MRT Jakarta salah satunya.
"Kemarin Ahok bilang, "Emang Jokowi bisa kerja?" Saya akan jabarkan lewat kejadian 2 program yg membuat saya agak sependapat dgn Ahok (sangat jarang kan saudara2?), yaitu MRT Jakarta dan Kampung Deret.
"Siapa yg mendirikan PT MRT? Foke. Dan demi berdirinya PT MRT, dia mendorong revisi UU Perkeretaapian era 1992 jadi UU23/2007. Akhirnya jadi tuh PT. Dalam penyelenggaraan proyek se Indonesia, apakah hal tersulit?
PENGADAAN TANAH. Dan siapa yang bikin LARAP (Land Acquisition and Resettlement Action Plan)? Fauzi Bowo, di 2008. Pengadaan tanah, untuk depo hingga pelebaran jalan Fatmawati, dimulai dr 2008. Inget ya, pengadaan tahap masa Foke hingga 2012 terjadi sblm ada UU 2/2012 soal Pengadaan Tanah, jadi prosesnya lbh “ribet” - gak bisa main “titipkan duit ganti untung” di pengadilan. Saat ada masalah pembebasan tanah utk Stasiun Haji Nawi yg berlarut2, siapa yg selesaikan? Anies Baswedan," tulisnya seperti dikutip Rabu (7/2/204).
"Saat tanah utk depo Lebak Bulus bermasalah antara Menpora dan Ahok siapa yg selesaikan? 2 orang itu - walaupun prosesnya banyak drama gak perlu. Jokowi “BERUNTUNG” krn hal2 sulit macam permasalahan duit/utang, administrasi, kelembagaan, pertanahan sudah dimulai dan ada yg terselesaikan dr era Gubernur2 sblmnya, jadi dia tinggal meneruskan dan gunting pita ground breaking (terlepas Foke sbtlnya sdh gunting pita juga di Juni 2012 di Lebak Bulus). Publik melihatnya “sat set”, padahal ya krn banyak PR terbesarnya sdh dikerjakan oleh pendahulunya," urainya.
Selain itu ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, salah satu program spektakuler Jokowi yakni pembangunan kampung deret di Cipinang Barat.
Menurut Elisa proyek itu dibangun asal-asalan hingga menyimpan segudang masalah setelah ditinggalkan Jokowi.
"Apakah kalian tidak bertanya2 kenapa proyek Kampung Deret hanya terjadi di era Jokowi dan tidak bertambah lagi? Ya karena jadi temuan BPK, akibat dari masalah pertanahan dan tata ruang yang tidak sesuai DAN TIDAK DIBERESKAN SEBELUM PROYEK MULAI. Jadi asal bangun, bangun, bangun saja," ungkapnya.
"Karena temuan pada kampung deret, hal ini sempat membuat demotifasi DPRKP saat memulai program Community Action Planning di 2017, krn takut “jadi temuan” terulang lagi. Sebetulnya apa yg terjadi di Kampung Deret, sedikit terulang pada Reforma Agraria. Yg banyak sekali terselesaikan adalah urusan sertifikasi tanah. Tapi begitu soal redistribusi hingga penyelesaian masalah, konflik dan sengketa? Lihat saja angka2 dari ATR BPN terutama soal redistribusi tanah di kawasan hutan baru yg cuma 9% (pdhal jenis tanah ini banyak dikuasai oleh Pemerintah). Bbrp penyebabnya menurut KPA: ego sektoral, dualisme kebijakan, dan terbentur dgn kepentingan investasi dan PSN," jelasnya lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?