Suara.com - Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengomentari video capres 02 Prabowo Subianto menerima ucapan selamat dari Raja Yordania King Abdullah II.
Menurut Jansen Sitindaon, nasib Prabowo dan Raja Abdullah II dalam meniti jalan menuju kekuasaan hampir sama.
"Sama-sama jadi tentara hebat dan komandan pasukan khusus di negara masing-masing. Namun untuk naik ke kekuasaan jalannya berliku. Bahkan sempat hampir mustahil dan musnah," tulis Jansen di X.
Baca Juga:
Erina Gudono Ramaikan Bursa Pilkada Sleman, Begini Respons Ganjar-Mahfud
Ucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, Gibran Banjir Panggilan 'Mas Wapres'
Menurut dia, Abdullah adalah anak pertama laki-laki dari Raja Hussein. Tapi Abdullah bukanlah putra mahkota. Hassan, adik Raja Hussein, yang menjadi Putra Mahkota Kerajaan Yordania lebih dari 30 tahun.
"Jadi, jika King Hussein meninggal maka sang Paman Hasan lah yang akan jadi Raja. Bukan Abdullah," kata Jansen Sitindaon.
Sementara Raja Hussein sendiri, tutur Jansen, lebih menyukai Pangeran Hamzah, putranya yang lain, untuk jadi penerus tahta.
Baca Juga: Prabowo Unggah Momen Makan Malam Bersama Didit dan Titik Soeharto, Netizen Heboh: Postingan Isi Hati
Pangeran Hamzah adalah anak King Hussein dari Ratu Noor, istri yang paling disayangi King Hussein dan yang menemani dia sampai meninggal.
Sedangkan Abdullah adalah anak dari istri kedua Raja Hussein yang sudah lama diceraikannya. Ibu Abdullah ujar Jansen, adalah orang Inggris asli bahkan baru masuk Islam ketika menikah dengan King Hussein.
"Jadi bukan sejak awal Islam (karena ada ketentuan di Konstitusi Yordania: Raja haruslah lahir dari Ibu yang beragama Islam)," tutur dia.
Karena Abdullah keturunan campuran antara Arab dan Inggris, maka peluangnya menjadi raja tentu semakin kecil.
Sadar akan hal itu, Pangeran Abdullah fokus meniti karier di militer setelah lulus dari Akademi Sandhurst tahun 80 an.
Jansen mengatakan, Abdullah berpikir bahwa puncak hidupnya paling di militer ini saja. Karena jalan menjadi Raja tertutup. Ada paman ada saudara tirinya.
Berita Terkait
-
Prabowo Unggah Momen Makan Malam Bersama Didit dan Titik Soeharto, Netizen Heboh: Postingan Isi Hati
-
Bukan Jokowi! Gibran Punya Kans Lebih Besar Jadi Nakhoda Baru Golkar
-
Gibran Bisa Apa Jika Jadi Bos Jabodetabek? Pengamat: Minim Jam Terbang
-
Buka Puasa Hari Pertama, Prabowo Pamer Makan Bareng Titiek dan Didit
-
Dituding Pesanan karena 02 yang Menang, KawalPemilu: Relawan Kami Justru Banyak dari 01 dan 03
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri