Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal turun tangan menindaklanjuti sederet masalah yang kini tengah menjadi sorotan di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Sebagaimana diketahui, belakangan sejumlah kasus viral berkaitan dengan kinerja Bea Cukai. Berbagai macam kasus ini yang kemudian menyita perhatian presiden untuk turun tangan menggelar rapat terbatas membahas hal tersebut.
"Ya nanti akan kami rataskan di rapat internal," kata Presiden Jokowi di Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).
Baca Juga: Rekening Gendut Bos Bea Cukai Purwakarta, Sri Mulyani Kena Gocek Lagi?
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani kini punya agenda yang padat mengatasi kasus viral yang menyangkut Bea dan Cukai.
Bahkan, Sri Mulyani mendatangi Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai Soekarno-Hatta pada Sabtu (27/4/2024), usai masyarakat dibuat ribut dengan segudang permasalahan.
Ternyata setelah ditelusuri, tak hanya kasus viral terkait sepatu impor influencer yang menuai polemik hingga harus ditangani Sri Mulyani. Beberapa lapisan masyarakat lainnya juga mengeluhkan beberapa permasalahan yang sama kala harus berhadapan dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Kemudian soal kasus pengiriman action figure seorang influencer dari sebuah perusahaan robot. Sang influencer mengeluhkan mainannya ditahan sebelum ia bisa membayar bea masuk.
Baca Juga: Sri Mulyani Elus Dada Lihat Tingkah Laku Pejabat Bea Cukai
Kasus yang bikin heboh di Bea Cukai lainnya adalah soal hibah alat belajar untuk SLB dari Korea Selatan. Di mana barang hibah alat belajar untuk murid tuna netra di Sekolah Luar Biasa atau SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta itu ditahan Bea Cukai.
Sri Mulyani turut menyayangkan bahwa alat belajar tersebut tertahan, terlebih alat itu diperuntukkan sebuah SLB.
Setelah mendapat komando dari Sri Mulyani, pada akhirnya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyerahkan alat belajar itu ke pihak sekolah.
Berita Terkait
-
Sri Mulyani Elus Dada Lihat Tingkah Laku Pejabat Bea Cukai
-
Respons Wacana jadi Penasihat Prabowo, Jokowi: Saya Masih Presiden sampai...
-
Rekening Gendut Bos Bea Cukai Purwakarta, Sri Mulyani Kena Gocek Lagi?
-
Kejagung Periksa Pejabat Bea Cukai Terkait Kasus Korupsi Impor Gula
-
AHY Umbar Keberhasilan Jokowi Terkait Pertanahan di Forum Bank Dunia
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra