Suara.com - Berikut ini adalah profil dari Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Nama Hasto sebagai sekjen PDIP beberapa waktu ke belakang kerap jadi sorotan publik. Pasca Pilpres 2024, Hasto Kristiyanto blak-blakan memberikan kritik pedas terhadap pemerintah Jokowi.
Terbaru, Hasto di Rakernas PDIP menyatakan bahwa salah satu yang jadi sorotan kader partai berlambang banteng ini ialah pelaksanaan Pemilu 2024. Hasto tegah menyatakan bahwa terjadi kerusakan demokrasi di pemerintahan Jokowi.
"Hal ini secara langsung dan tidak langsung tentu berkaitan dengan pemerintahan Jokowi," ungkap Hasto seperti dikutip, Minggu 19 Mei 2024.
Hasto juga setuju dengan jalan politik yang diambil Ganjar Pranowo untuk menjadi oposisi pasca kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Ya tentu saja (komitmen sejalan), karena ini merupakan sikap kenegarawanan, sikap yang sangat baik," kata Hasto.
Hasto menyampaikan, jika Pemilu 2024 tidak melunturkan semangat Ganjar dan Mahfud MD serta partai pengusungnya di dalam berdedikasi, mengabdi kepada bangsa dan negara.
"Terlebih saat ini kita menghadapi berbagai persoalan seperti masalah pangan, investasi, yang menciptakan lapangan perkejaan untuk rakyat, kemudian persoalan terkait dengan dampak global warming, dampak pertarungan geopolitik global," jelas Hasto.
Profil
Baca Juga: Masih Digodok, Terkuak Kriteria 9 Anggota Pansel KPK Pilihan Jokowi
Nama lengkap: Hasto Kristiyanto
Tanggal lahir: 7 Juli 1966
Tempat lahir: Yogyakarta
Nama istri: Maria Ekowati
Pekerjaan: Politikus
Pendidikan
- SD Gentan Yogyakarta (1972-1979)
- SMP Negeri Gentan Yogyakarta (1979-1982)
- SMA Kolese De Britto Yogyakarta (1982-1985)
- S-1 Fakultas Teknik Kimia UGM Yogyakarta (1985-1991)
- S-2 Manajemen STIE Prasetya Mulya Business School, Jakarta (1997-2000)
- Program Profesi Insinyur UGM (2020-2021)[2]
- S-3 Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan, Bogor (2020-2022)
Karier politik
- Sekjen PDIP (2014 - sekarang)
- Anggota DPR RI (1 Oktober 2004-1 Oktober 2009)
Biografi Hasto Kristiyanto
Hasto merupakan politisi PDIP kelahiran Yogyakarta, anak pasangan Antonius Krido Pardjono dan Yohana Sutami.
Setelah lulus dari SMA Kolase De Britto, Hasto masuk ke UGM dengan mengambil jurusan Teknik Kimia. Di tingkat universitas, Hasto cukup aktif di sejumlah organisasi.
Hasto tercatat pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM. Perkenalan Hasto ke dunia politik makin kuat saat ia menjadi mahasiswa UGM.
Hasto banyak membaca buku-buku tentang Sukarno dan gagasannya soal Indonesia Raya. Perspektif pemikiran Sukarno inilah yang kemudian mempengaruhi dalam cara berpolitik dan idealisme politiknya.
Hasto benar-benar terjun di dunia politik pada dekade 90-an saat ia belajar politik dari tokoh akademisi ilmu politik UGM Cornelis Lay.
Tahun 1999 Hasto mulai masuk ke dalam struktur Partai PDI dan bekerja sebagai 'tukang ketik'. Hasto pun mendapatkan banyak pelajaran dan pengertian-pengertian baru tentang semangat Partai. Dari banyak notulensi rapat ia menyerap “suasana kebatinan Partai” dan idealisme-nya.
Setelah menamatkan Pendidikan Strata-2 nya tahun 2000 di Prasetya Mulya, Hasto memutuskan total masuk ke Partai dan berkarir di Partai PDI Perjuangan.
Pada pemilu 2004, Hasto Kristiyanto terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek, Jawa Timur.
Pada Kongres IV PDI Perjuangan 2015, Hasto Kristiyanto ditunjuk secara resmi menjadi Sekjen PDI Perjuangan untuk masa bakti 2015-2020.
Berita Terkait
-
Masih Digodok, Terkuak Kriteria 9 Anggota Pansel KPK Pilihan Jokowi
-
Giring Ganesha Djumaryo, S.I.Kom
-
Kian Bobrok, Busyro hingga Abraham Samad Wanti-wanti Jokowi soal Capim KPK, Begini Isi Suratnya!
-
Sikap Selvi Ananda Ngobrol dengan Iriana Jokowi Jadi Sorotan Warganet: Mertua dan Menantu Sama-Sama Anggun
-
Profil KAI Services Atau PT Reka Multi Usaha: Sejarah Berdiri hingga Bidang Usaha
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?