Suara.com - Grup Swami dan Kantata Takwa dikenal sebagai salah satu grup musik yang kritis terhadap pemerintah saat itu yang dipimpin Presiden Suharto.
Grup Swami dan Kantata Takwa memang diisi para seniman hebat. Sebut saja seperti WS Rendra, Sawung Jabo, Iwan Fals, Setiawan Djody, Jockie dan lain-lain.
Beberapa karya fenomenal grup Swami adalah lagu Bento dan Bongkar. Kedua lagu ini menjadi ikon perlawanan terhadap rezim di masa itu.
Walau begitu, Presiden Suharto dan keluarga Cendana ternyata bersikap biasa saja terhadap kritikan-kritikan dari grup Swami dan Kantata Takwa.
Setiawan Djody mengungkapkan hal itu saat berbincang dengan politisi senior Zulfan Lindan di Youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia.
Jody mengaku tidak pernah ditegur Presiden Suharto mengenai aktivitas bermusiknya di grup Swami dan Kantata Takwa.
"Tapi saya tidak pernah ditegur sama Pak Harto," kata Jody. Bahkan kata dia, Ibu Tien Suharto malah menyukai lagu-lagu Swami.
"Ibu Tien itu tidak anti terhadap musik saya. Malah sering kalo lagi acara lebaran, eh Bento. Beliau paham musik," ujar Jody.
Walau begitu, Jody mengaku sering dipanggil Jenderal Benny Moerdani sebagai Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib).
Baca Juga: Profil Hokben atau Hoka Hoka Bento, Resto Makanan Khas Jepang Pemiliknya Orang Asli Indonesia
Saya sering dipanggil Pak Benny Moerdani aja. Tapi gapapa. Itu maksudnya apa Jod? saya jelaskan. Yang mau dibongkar apanya? Saya jelaskan," beber Jody mengenai pertemuannya dengan Benny Moerdani.
Berita Terkait
-
Profil Hokben atau Hoka Hoka Bento, Resto Makanan Khas Jepang Pemiliknya Orang Asli Indonesia
-
Ucapkan Sumpah Depan Jokowi, Suharto Sah Jadi Wakil Ketua MA
-
Pernah Anulir Vonis Mati Ferdy Sambo, Hakim Agung Suharto Bakal Ucap Sumpah Sebagai Wakil Ketua MA Hari Ini
-
Anulir Vonis Mati Ferdy Sambo, Sosok Suharto Calon Wakil Ketua MA Disorot: Rekam Jejaknya Buruk!
-
Ditanya tentang Ibu Negara, Jubir Prabowo Nggak Berani Jawab
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir