Suara.com - Peristiwa pembakaran panggung konser musik Lentera Fest, di Pasar Kemis Tangerang pada Minggu (23/6/2024) lalu yang dilakukan ratusan penonton kini sedang diusut oleh aparat kepolisian. Dalam kasus itu, polisi telah memeriksa empat orang saksi.
Selain memeriksa saksi, polisi juga sedang mengumpulkan bukti-bukti seperti dokumen yang berkaitan dengan acara konser tersebut.
“Untuk tahapan proses pengumpulan dan klarifikasi baik dokumen dan keterangan saksi,” kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief Nazarudinsaat dikonfirmasi, Selasa (25/6/2024).
Arief mengaku, saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terdadap 4 orang saksi dari pihak panitia soal konser musik tersebut.
“Sudah. 4 orang saksi,” ucapnya.
Namun, saat ditanya lebih lanjut soal hasil pemeriksaan adanya dugaan penggelapan dana hingga akhirnya panitia tidak mampu membayar bintang tamu yang bermain dalam konser tersebut.
“Keterangan saksi dan bukti permulaan lain sedang proses pemutakhiran kepada fakta peristiwa,” jelasnya.
“Perkembangan akan diinnfokan kembali ya,” pungkasnya.
Panggung Konser LenteraFest Dibakar Penonton
Ratusan penonton konser musik Lentera Fest, sebelumnya mengamuk lantaran konser yang ingi mereka tonton tak kunjung dimulai.
Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi mengatakan, mereka mengamuk lantaran artis yang mereka nantikan tidak kunjung muncul. Malahan, panggung yang sudah berdiri terlihat gelap dan sunyi.
“Sekitar jam 19.00 penonton masih menanti-nanti, mana ini artisnya,” ucap Ucu, saat dikonfirmasi, Senin (24/6/2024).
Ucu memastikan, jika konser musik Lentera Fest bukan dihentikan dipertengahan pertunjukan, melainkan memang sejak awal konser ini tidak jadi menyelenggarakan acara.
Sekitar pukul 19.00 WIB, para penonton masih menanti bintang tamu dalam konser tersebut. Namun, saat pukul 20.00 WIB, kondisi panggung malah menjadi gelap lampunyang berada di atas panggung dimatikan.
Setelahnya, barulah massa mulai beringas lantaran kecewa konser musik yang mereka nantikan tidak terealisasi.
Berita Terkait
-
Gencar Razia HP, Irjen Karyoto Siap Sanksi Anak Buah Terlibat Judi Online: Hidup Bukan Gambling, tapi Kerja Keras!
-
Resmi Tersangka usai Nyabu Bareng Cewek, Virgoun Endingnya Direhab?
-
Ungkap Bukti Anak-anak Disiksa Polisi, LBH Padang ke Kapolda Sumbar: Berhenti Bohongi Publik, Proses Anak Buah Anda!
-
Selain Afif, LBH Padang Ungkap 5 Anak Lainnya Ikut Disiksa Polisi: Disetrum, Dicambuk hingga Dipaksa Ciuman Sesama Jenis
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
Terkini
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya
-
Sisi Gelap Taman Daan Mogot, Disebut Jadi Lokasi Prostitusi Sesama Jenis Tiap Tengah Malam
-
Luruskan Simpang Siur, Ini Klarifikasi Resmi Aliansi Terkait 7 Daftar Organisasi Advokat yang Diakui
-
Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius
-
Anak Menteri Keuangan Blak-blakan: Purbaya Ternyata Tak Setuju dengan Redenominasi Rupiah
-
Percepat Tanggulangi Kemiskinan, Gubernur Ahmad Luthfi Gandeng Berbagai Stakeholder
-
Tok! MK Putuskan Jabatan Kapolri Tak Ikut Presiden, Jaga Polri dari Intervensi Politik
-
Siswa SMAN 72 Bantah Ada Bullying di Sekolah: Jangan Termakan Hoaks