Suara.com - Pemerintah Thailand menyampaikan rencana untuk melarang penggunaan ganja pada tahun 2025. Menteri Kesehatan Masyarakat, Anutin Charnvirakul, menyatakan bahwa larangan tersebut diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat.
"Penggunaan ganja memiliki dampak negatif pada kesehatan, terutama bagi kaum muda," kata Menteri Charnvirakul. "Kami harus mengambil langkah untuk mencegah masyarakat kami dari bahaya ini."
Larangan tersebut akan berlaku untuk semua bentuk penggunaan ganja, termasuk merokok, vaping, dan konsumsi makanan yang mengandung ganja. Pelanggaran terhadap larangan tersebut dapat dikenakan hukuman denda atau penjara.
Rencana pelarangan tersebut mendapat reaksi beragam. Beberapa pihak memuji pemerintah karena mengambil langkah untuk melindungi kesehatan masyarakat, sementara yang lain mengkritiknya sebagai kemunduran bagi reformasi ganja di Thailand.
Pada tahun 2018, Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan penggunaan ganja untuk tujuan medis. Sejak itu, industri ganja di Thailand telah berkembang pesat, dengan banyak bisnis yang bermunculan untuk memenuhi permintaan yang melonjak.
Namun, kekhawatiran terhadap kesehatan masyarakat telah meningkat seiring dengan meningkatnya penggunaan ganja. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa penggunaan ganja di kalangan remaja di Thailand telah meningkat secara signifikan sejak legalisasi.
Pemerintah Thailand menyatakan bahwa larangan tersebut tidak akan berdampak pada industri ganja medis. Perusahaan yang memiliki lisensi untuk memproduksi dan menjual ganja untuk tujuan medis akan tetap diizinkan beroperasi.
Pelarangan penggunaan ganja di Thailand sangat kontroversial. Masih harus dilihat apakah larangan tersebut akan berhasil mengurangi penggunaan ganja di negara tersebut atau tidak.
Baca Juga: Studi: Perempuan yang Hisap Ganja Sebelum Berhubungan Seks Bisa Capai Klimaks dan Orgasme
Berita Terkait
-
3 Drama Thailand Action Dibintangi Pichukkana Wongsarattanasin, Ada The Invincible
-
Teman Begadang! 5 Rekomendasi Film Thailand di Netflix yang Bikin Ketagihan
-
2 Motor Baru Honda Bakal Menggebrak Pasar Thailand pada Juli 2024, Ada yang Berdesain Nyeleneh
-
Jelajah 333 Km, Wuling BinguoEV Hadir di Thailand dengan Harga Terjangkau
-
Persiapan Hadapi Piala AFF 2024, Vietnam Gelar Uji Coba Lawan Thailand
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik