Suara.com - Setiap momen tahun ajaran baru, para murid di sekolah biasanya akan alami perubahan tempat duduk di kelas baru. Ada anggapan tempat duduk di kelas bisa menentukan prestasi murid, benarkah?
Murid yang duduk di bangku paling depan, diharapkan prestasinya pun makin gemilang. Psikolog anak Seto Mulyadi alias Kak Seto membenarkan anggapan tersebut.
Kak Seto menjelaskan, murid yang duduk di bangku depan bisa jadi lebih jelas menangkap pelajaran karena posisinya lebih dekat dengan posisi guru.
"Sebetulnya ada juga kalau menyangkut di depan itu lebih mudah komunikasi dengan guru, lebih jelas penangkapannya atau lebih terkontrol secara psikologis," kata Kak Seto kepada Suara.com, dihubungi Selasa (16/7/2024).
Sementata itu, murid yang duduk di bangku belakang berpotensi kurang komunikasi dengan guru. Serta lebih jauh jangkauannya dari kontrol pengajarnya.
Akan tetapi, ada hal lebih penting dari sekadar letak duduk di kelas. Kak Seto menyampaikan bahwa proses pembelajaran di sekolah sebenarnya tidak harus selalu duduk manis di dalam kelas. Guru sebaiknya punya metode kreatif agar murid selalu semangat belajar.
"Mungkin bisa juga duduknya membaur atau nanti letak duduknya diputar, gantian. Kemudian suasana belajar tidak harus selalu di dalam kelas, tapi bisa juga di luar kelas. Sehingga ada suatu dinamika yang membuat anak tidak bosan," terang Kak Seto memberi saran.
Pendiri Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu menambahkan, guru perlu selalu menerapkan cara belajar yang kreatif dan inovatif. Tujuannya, agar semangat belajar anak-anak tak pernah surut serta transfer ilmu pengetahuan itu bisa seluruhnya didapatkan oleh para murid, tak hanya yang duduk di bangku depan.
"Kalau cara belajarnya gitu-gitu terus, tidak ada unsur pembaruan dan sebagainya, salah satu yang berbahaya ya bosan dan dampaknya jadi malas belajar," kata Kak Seto.
Baca Juga: Jakarta Marak Tawuran hingga Polisi Dibacok, Kak Seto: Pendidikan Jangan Melulu IPTEK, tapi...
Berita Terkait
-
Mantan Bos Bursa Sebut Perusahaan BUMN Seperti 'Kartel' Besar yang Berkelompok
-
Jakarta Marak Tawuran hingga Polisi Dibacok, Kak Seto: Pendidikan Jangan Melulu IPTEK, tapi...
-
Kak Seto Ungkap Penyebab Remaja Ikut Tawuran: Bosan dengan Pelajaran Sekolah
-
Tawuran Remaja Marak, Kak Seto: Gelanggang Remaja Solusi Sejak Era Ali Sadikin
-
Perbedaan MPLS, MOS, dan Ospek, Pentingkah Bagi Anak Didik?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM