Suara.com - Guru dan orang tua berperan penting dalam membantu anak temukan potensi diri serta menentukan arah pendidikannya. Namun selama ini masih banyak guru dan orang tua gagal dalam memahami profil minat anak meski telah mencapai jenjang SMA.
Pengamat pendidikan, Ina Liem mengatakan kalau faktor tersebut telah lama terjadi. Terlihat dari kebingungan murid SMA setiap kali momen penjurusan IPA, IPS, dan bahasa di sekolahnya.
Meskipun pengelompokan jurusan itu kini telah dihapus, nyatanya banyak murid SMA juga masih bingung dengan arah pendidikannya sendiri.
"Dulu di zaman pengelompoan IPA, IPS, setiap hari saya konseling siswa khusus untuk jurusan kuliah dan karir, terbukti itu memang selalu bingung. Jadi akar permasalahannya ini karena tugas guru dan orang tua, sejak anak masih kecil, itu tidak berjalan dengan ideal," kata Ina kepada Suara.com, Minggu (21/7/2024).
Ina mengkritisi sistem pendidikan Indonesia yang selama ini belum sejalan dengan kebutuhan di lapangan pekerjaan. Serta kurang adanya observasi terhadap minat dan bakat anak.
Alhasil, anak pun tidak bisa melihat potensi dirinya sendiri dan kebingungan memilih pelajaran yang harus dia tekuni.
"Orang tua dan guru gagal mengenali profil anak. Juga kurang informasi, sedangkan memang minat baca di Indonesia kan kita rendah banget. Nah, kita nggak kenal anak kita siapa, kita nggak punya cukup wawasan informasi. Sudah lengkap, makin bingung," tutur Ina.
Observasi potensi dan minat itu harusnya telah dilakukan sejak anak masih dalam pendidikan usia dini atau PAUD. Kemudian berlanjut hingga masuk pendidikan SD dan SMP.
Sehingga ketika sudah mencapai tingkat SMA, lanjut Ina, anak bisa punya keputusan untuk memilih pelajaran yang disukainya yang sesuai dengan jurusan kuliahnya nanti.
Baca Juga: Penghapusan Jurusan IPA, IPS Dan Bahasa Dinilai Tepat, Tapi Sulit Dilaksanakan Di Seluruh Sekolah
"Harapannya saat SMA mereka sudah tahu nih, 'oh saya arah-arahnya lebih suka life science, sehingga saya akan memilih biologi, kimia'. Tapi tipe anak life science itu kan suka juga dengan sosiologi, psikologi, kayak begitu. Tapi biasanya kurang tertarik dengan teknik," ujar Ina.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
Terkini
-
Bukan Saya, Anggota PSI Klarifikasi Usai Wajahnya Mirip Driver Ojol yang Dipanggil Wapres Gibran
-
Bukan Kader PSI, Inilah Driver Ojol Asli yang Bertemu Gibran di Istana Wapres
-
Terungkap Video Ibu Jilbab Pink yang Viral Bukan AI, Keluarga: Jangan Terprovokasi
-
Sadis! Anggota TNI Tembak Mati Warga Gegara Ribut Duit Parkir, Pratu TB Resmi Tersangka
-
DPR Resmi Hentikan Tunjangan Rumah dan Moratorium Kunjungan Luar Negeri, Ini Kata Golkar
-
Kekayaan Riza Chalid Dari Mana? Tak Cuma Minyak, Ada Minuman hingga Kelapa Sawit
-
Siapa Pemilik PT Gudang Garam? Perusahaan Rokok yang Viral Dikabarkan PHK Massal!
-
Israel Serang Gaza, Hampir 70 Warga Palestina Tewas dalam Sehari
-
Saldo DANA Kaget Gratis Rp 249 Ribu Untuk Jajan Akhir Pekan
-
Kisah Pilu Napi di Lapas Kediri: Disodomi Tahanan Lain hingga Dipaksa Makan Isi Staples!