Suara.com - Anak-anak yang menjadi korban penganiayaan Meita Irianty masih mengalami trauma atas kekerasan yang dilakukan oleh pemilik Daycare Wansen School.
Kapolres Kota Depok Kombes Arya Perdana mengemukakan bahwa kondisi MK, anak dua tahun yang menjadi korban penganiayaan Meita, masih mengalami traumatik atas kejadian yang dialaminya.
"Kalau kondisi anak yang pertama (MK), itu dalam kondisi baik, alhamdulillah. Tapi, ada traumatiknya," katanya, Kamis (1/8/2024).
Nantinya, pihak kepolisian bakal melakukan pendalaman dengan visum psikologi.
"Yang satu lagi, yang umur 9 bulan, akan kita lakukan visum dan rontgen terhadap kondisi tubuhnya," kata Arya.
Arya mengatakan bahwa hingga saat ini, korban masih trauma bila berhadapan dengan pelaku.
"Berdasarkan pelaporan yang disampaikan, ada ketakutan ketika melihat pelaku," jelasnya.
Dalam perkara tersebut, Meita selaku pemilik daycare Wansen School, dianggap telaj melakukan tindak pidana pemganiayaan pada anak asuhnya. Total ada dua balita yang menjadi korban penganiayaan yang dilakukan Meita.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Meita sedang hamil dengan usia kandungan 4 bulan. Meski demikian, ia tetap dilakukan penahanan atas tindakannya.
Baca Juga: Resmi Tersangka Penganiayan Anak Di Daycare, Meita Irianty Tetap Ditahan Meski Sedang Hamil Muda
Atas perbuatannya, Meita dijerat dengan UU Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014, Pasal 80 Ayat 1 dan Ayat 2 dengan hukuman, maksimal 5 tahun penjara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan