Suara.com - Sejumlah perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan mengeluhkan layanan air Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya yang macet beberapa hari ini. Hal ini mengganggu aktivitas perkantoran yang membutuhkan pasokan air bersih setiap harinya.
Salah seorang karyawan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Irfan menyebut air bersih di kantornya sudah mati sejak tiga hari terakhir. Ia dan karyawan lainnya merasa terganggu dengan hal ini.
"Nggak ada air dari senin sekitar jam 15.00 sore atau sebelum Asar," ujarnya kepada Suara.com, Selasa (27/8/2024).
Demi memenuhi air bersih untuk berbagai kebutuhan seperti Mandi Cuci Kakus (MCK), pihak kantornya bahkan sampai membeli sejumlah air galon. Ia pun berharap PAM Jaya selaku penyedia layanan air bisa segera mengatasi persoalan ini.
"Imbasnya kantor pada beli air galon isi ulang untuk keperluan MCK dan sebagainya," ucapnya.
Berdasarkan keterangan dalam akun pelaporan pelanggan milik PAM Jaya, @laporpam_jkt1, disebutkan berhentinya layanan air bersih di Kuningan karena adanya kebocoran pipa air baku milik Perum Jasa Tirta ll di Jalan Satrio, Jakarta Selatan.
"Yang berdampak gangguan penurunan atau terhenti sementara suplai air bagi pelanggan PAM JAYA di 84 kelurahan terdampak."
"Dalam hal ini, 87,9% persen sumber air baku PAM Jaya berasal dari Waduk Jatiluhur yang dialirkan melalui kanal terbuka dan pipa transmisi air baku milik Perum Jasa Tirta ll," kata akun itu.
Setelah dilakukan pengecekan, kebocoran pipa ini terjadi karena adanya kendala teknis dalam pengerjaan proyek pembangunan saluran kawasan Kecamatan Setiabudi oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Jakarta Selatan.
Baca Juga: Heru Budi Minta Maaf soal Proyek Galian di Kuningan yang Bikin Macet, Warga DKI Diminta Maklum
"Perbaikan diperkirakan membutuhkan waktu selama satu minggu, mulai 23 hingga 30 Agustus 2024," jelas akun itu.
"PAM Jaya menghimbau pelanggan untuk menampung serta menghemat air. PAM Jaya juga menyiagakan bantuan tangki air untuk kondisi darurat seperti di rumah sakit, tempat ibadah dan yayasan sosial," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
30 Tahun Menanti, Jalan Rusak di Karet Tengsin Akhirnya Mulus dalam Sebulan
-
Sebut Penanganan Banjir Sumatera Terburuk, Ray Rangkuti: Klaim Pemerintah Mudah Dipatahkan Medsos
-
Seskab Teddy Respons Pihak yang Bandingkan Penanganan Bencana: Tiap Bencana Punya Tantangan Sendiri
-
Saat Orasi Membakar Semangat, PKL Raup Cuan di Tengah Demo Buruh Tolak Kenaikan UMP 2026
-
Pemerintah Kaji Program Work from Mal, APBI Sebut Sejalan dengan Tren Kerja Fleksibel
-
KSAD Bongkar Ada Upaya Sabotase, Lepas Baut Jembatan Bailey di Wilayah Bencana
-
Lebih Rendah dari Bekasi dan Karawang, Buruh Desak Pramono Anung Revisi UMP Jakarta
-
Panglima TNI Respons Pengibaran Bendera GAM: Jangan Ganggu Pemulihan Bencana
-
Said Iqbal Protes Polisi Blokade Aksi Buruh ke Istana, Singgung Cara Militeristik
-
Setuju Bantuan Asing Masuk, Hasto: Kemanusiaan Bersifat Universal