Suara.com - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul berkeyakinan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) tidak akan pernah ada.
Hal itu ia tegaskan saat ditanya apakah PBNU melihat ada keterkaitan isu MLB di NU ini dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menanggapi ini Gus Ipul tidak menjawab lugas.
"Ya kalau kita lihat figur figurnya, orang bisa lihat, bisa ngambil kesimpulan lah ya kalau lihat figur-figunya," kata Ipul di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/9/2024).
Ia menekankan bahwa isu MLB NU memang sudah ada sejak jauh hari.
"Wacana ini kan muncul jauh sebelum Pilpres udah muncul. Kalau dibuka kalau dicari jejak digitalnya itu sudah jauh-jauh muncul," ujarnya.
Menteri Sosial ini yakin bahwa isu MLB NU tidak akan terlaksana.
"Ya kita tunggu saja tapi kalau saya seyakin-yakinnya MLB tidak akan pernah ada di lingkungan Nahdlatul ulama," kata Ipul.
Ipul menegaskn keyakinannya bahwa tidak ada MLB di NU saat diminta tanggapan perihal beberapa kiai dan ulama NU yang berkumpul di Pondok Pesantren Sarang, Rembang, Jawa Tengah, seiring isu adanya MLB di NU.
"Nggak di NU itu nggak ada MLB. Nggak ada dalam sejarah itu NU itu MLB. Ada pernah digagas tapi ya akhirnya ya hilang gitu aja, nggak ada," kata Ipul.
Ipul percaya masih banyak kiai dan ulama yang menjaga NU dari MLB.
"Kiai-kiai, ulama yang pada dasarnya para kiai, ulama itu tidak suka rebutan jabatan. Maka tidak pernah berhasil, tidak akan pernah berhasil bagi mereka yang menginginkan MLB. Jadi gitu aja," kata Ipul.
"Coba sampeyan lihat satu per satu datanya segala macam dilihat siapa nanti. Pernah dulu terjadi juga tapi akhirnya hilang gitu aja. Jadi nggak ada itu," sambung Ipul.
Bakal Digelar Oktober?
Diketahui, Isu Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) terus menggelinding. Rencananya, akan digelar pada Oktober 2024.
Pengasuh Mambaul Maarif Denanyar Jombang KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam memastikan MLB NU tetap akan digelar. Dia tidak akan berhenti berjuang demi kebaikan NU, Nahdliyin, dan masyarakat Indonesia.
Gus Salam yang juga Koordinator Presidium MLB NU itu menanggapi santai adanya kelompok ingin membubarkan muktamar luar biasa. “Kalau ada, siapa pun datang ke acara MLB, baik yang setuju atau tidak setuju, bahkan memiliki niat membubarkan, akan kami ajak ngopi, diskusi, dan ngaji,” ujarnya dikutip dari Antara, Minggu (15/9/2024).
Dia menyebut MLB NU akan digelar dengan ilmiah dan akhlak. Karena itu, Gus Salam memastikan tidak perlu penjagaan berlebih.
“Segala ancaman, intimidasi, kekerasan tidak pernah dibalas dengan hal sama, tapi kita respons dengan kelembutan, kasih sayang, dan kebijaksanaan. Kami berharap Ansor, Banser, Pagar Nusa bersikap lebih dewasa, bijaksana, dan proporsional,” kata dia.
MLB NU tidak bisa dibubarkan karena kebebasan berserikat dan berpendapat dilindungi konstitusi dan diatur dalam undang-undang.
Gus Salam lalu menyentil badan otonom NU, seperti Gerakan Pemuda Ansor, Banser, dan Pagar Nusa untuk menjaga ulama tanpa membeda-bedakan ijtihad.
“Saya yakin sahabat-sahabat Ansor, Banser, dan Pagar Nusa akan selalu bersikap berlandaskan hati nurani, keilmuan, akhlaqul karimah sebagai aktualisasi dari prinsip-prinsip Nahdlatul Ulama,” katanya.
MLB mencuat pertama kali dalam Musyawarah Besar (Mubes) Alim Ulama NU yang digelar di Bangkalan pada Agustus 2024. Forum yang dihadiri sejumlah ulama itu menilai elit PBNU sudah terlalu jauh bermanuver politik, sehingga melanggar AD/ART, Perkum, serta etika dan moral berorganisasi.
Berita Terkait
-
Viral Video Mesum Guru dan Siswi di Gorontalo, PBNU: Mencoreng Nama Baik Madrasah
-
Panasnya Konflik PBNU-PKB, Pansus Haji Membuka Luka Lama
-
Buntut Penggantian 5 Legislator PKB Terpilih, PBNU Minta DKPP Pecat Ketua KPU RI
-
Respons Santai Gus Salam Soal Isu Pembubaran Muktamar Luar Biasa NU: Kalau Ada Kami Ajak Ngopi, Diskusi Dan Ngaji
-
Berapa Harta Kekayaan Gus Ipul? Bakal Dapat Uang Pensiunan Seumur Hidup
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat