Suara.com - Prancis dan Norwegia menuduh Israel menyatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres persona non grata (orang yang tidak diinginkan) dan menolaknya masuk ke Tel Aviv.
"Prancis menyesalkan keputusan Israel yang serius, tidak adil, dan kontraproduktif yang menyatakan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres 'persona non grata'," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dalam pernyataannya, Kamis, 3 Oktober.
“Kami menegaskan kembali dukungan penuh dan kepercayaan kami kepada Sekretaris Jenderal PBB,” kata pernyataan itu.
Prancis juga menegaskan kembali komitmennya terhadap Piagam PBB dan hukum internasional serta pentingnya menaati keputusan Dewan Keamanan PBB untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa memainkan peran mendasar dalam stabilitas regional,” kata Kementerian Luar Negeri Perancis. Secara terpisah, Perdana Menteri Norwegia Jonas Gare Stoer menekankan dukungannya terhadap Guterres dalam upayanya mempertahankan Piagam PBB dan menjaga perdamaian dan keamanan.
“Saya menolak keras upaya Israel untuk melemahkan Sekretaris Jenderal PBB dan PBB,” kata Store di majalah X.
“Krisis yang kita hadapi, termasuk di Timur Tengah, memerlukan PBB yang kuat dengan dukungan penuh kita semua,” ujarnya.
Pada Rabu (2 Oktober), Israel menyatakan Guterres persona non grata setelah ia menyerukan segera meredakan ketegangan di Timur Tengah.
Beberapa pejabat PBB juga dilarang memasuki Israel dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk masalah Palestina, yang dituduh "memihak Palestina."
Baca Juga: 1,2 Juta Warga Lebanon Mengungsi, AS Tetap Dukung Serangan Israel
Selain itu, kepala kantor kemanusiaan PBB di wilayah pendudukan Palestina juga diusir karena Israel menolak memperbarui visanya karena laporan PBB yang menuduh Israel melanggar hak-hak anak-anak Palestina.
Berita Terkait
-
Perang Timur Tengah: Rusia Kecam Israel, Pererat Hubungan dengan Iran
-
Kembali Serang Beirut, Israel Incar Pimpinan Hizbullah Lainnya
-
Singgung Rezim Zionis, Presiden Iran Kecam Keras Campur Tangan Asing di Timur Tengah
-
Tragis! 28 Petugas Medis Tewas dalam 24 Jam di Tengah Serangan Israel ke Lebanon
-
1,2 Juta Warga Lebanon Mengungsi, AS Tetap Dukung Serangan Israel
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara
-
Bundaran HI Siap Sambut Tahun Baru 2026, Panggung Hampir Selesai
-
Darurat Sampah Nasional Bukan Sekadar Masalah Infrastruktur, Tapi Krisis Perilaku Masyarakat
-
Begini Kata Hasto Soal Sejumlah Ketua DPD PDIP Masih Rangkap Jabatan di Partai
-
Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota, Arus Arah Slipi Macet Panjang hingga 4 Kilometer!
-
Bukti Kehadiran Negara, Kemen PU Turun Langsung Bersihkan Pesantren Darul Mukhlisin
-
Waketum PAN Sebut Pilkada Lewat DPRD Layak Dipertimbangkan: Bisa Tekan Politik Uang dan Dinasti
-
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Singgung Sila ke-4: Pilkada Lewat DPRD Layak Dikaji dan Konstitusional