Suara.com - Pernyataan Presiden Prancis
dalam rapat kabinet minggu ini memicu kritik tajam, baik dari dalam maupun luar negeri. Macron mengatakan bahwa Israel tidak boleh melupakan keberadaannya berutang pada resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pernyataan itu disampaikan Macron setelah insiden penembakan oleh pasukan Israel terhadap penjaga perdamaian PBB di Lebanon.
Pernyataan tersebut langsung memicu reaksi keras dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan juga menimbulkan kegelisahan di kalangan komunitas Yahudi Prancis.
Di tengah ketegangan yang meningkat antara Prancis dan Israel, Ketua Senat Prancis, Gérard Larcher, turut angkat bicara dengan mengkritik pernyataan Macron.
"Itu menunjukkan ketidaktahuan terhadap sejarah lahirnya Negara Israel," ujar Larcher dalam wawancara dengan stasiun radio Europe 1 pada Kamis.
Ia menyatakan dirinya terkejut bahwa pernyataan semacam itu bisa muncul dari seorang kepala negara.
"Menyangkal keberadaan Israel menyentuh pertanyaan-pertanyaan fundamental bagi saya," tegasnya.
Larcher juga menekankan bahwa pendirian Israel bukanlah sekadar hasil dari keputusan administratif yang disahkan oleh PBB. Ia mengingatkan bahwa proses pembentukan Israel jauh lebih kompleks, termasuk peran Deklarasi Balfour 1917 oleh Inggris dan dampak dari Holocaust.
Pernyataan Macron, yang dilaporkan muncul dalam rapat tertutup di Istana Elysee, disampaikan oleh dua sumber yang tidak disebutkan namanya kepada AFP. Dalam pernyataan tersebut, Macron menekankan pentingnya Israel menghormati keputusan PBB, merujuk pada resolusi yang diadopsi pada November 1947 tentang pembagian Palestina menjadi negara Yahudi dan Arab.
Baca Juga: Israel Putus Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Namun, pernyataan tersebut ditanggapi keras oleh Netanyahu. Ia menegaskan bahwa berdirinya Israel adalah hasil dari Perang Arab-Israel 1948, bukan sekadar keputusan PBB.
"Mr. Netanyahu tidak boleh melupakan bahwa negaranya diciptakan oleh keputusan PBB," kata Macron dalam rapat kabinet tersebut.
“Oleh karena itu, ini bukan saatnya untuk mengabaikan keputusan PBB,” imbuhnya.
Sementara itu, komentar Larcher yang juga merupakan tokoh senior dari partai kanan Republik (LR), menambah dimensi politis dalam perdebatan ini. Larcher, yang berada di urutan kedua dalam konstitusi Prancis setelah presiden, menilai bahwa presiden seharusnya lebih peka terhadap sejarah penting yang membentuk Israel.
Berita Terkait
-
Israel Putus Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
-
Tegang! Komandan IRGC: Serangan Israel Akan Dibalas dengan Lebih Menyakitkan
-
AS Ancam Batasi Bantuan Militer ke Israel Jika Gaza Kelaparan
-
Situs Bersejarah Nabi Yakub di Lebanon Dihancurkan Israel
-
Joe Biden Teriaki PM Israel, Sebut Benjamin Netanyahu Orang Jahat Bermulut Besar
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta