Suara.com - Sepuluh anggota Frontier Constabulary Pakistan tewas dalam serangan bersenjata yang dilancarkan oleh kelompok Taliban Pakistan di sebuah pos pemeriksaan dekat perbatasan Afghanistan. Insiden tragis ini terjadi pada Jumat (hari ini) dan menjadi sorotan akibat meningkatnya kekerasan di kawasan tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh dari seorang pejabat intelijen senior yang meminta untuk tidak diungkapkan identitasnya, baku tembak yang intens berlangsung hampir satu jam. Dalam insiden ini, selain sepuluh anggota yang gugur, tujuh lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Sekitar 20 hingga 25 militan melancarkan serangan berat terhadap pos Frontier Constabulary di distrik Dera Ismail Khan, sebuah daerah yang dikenal dengan tingginya aktivitas ekstremisme. Kelompok Taliban Pakistan segera mengklaim tanggung jawab atas serangan ini melalui pernyataan resmi yang dikirimkan kepada AFP.
Sejak pengembalian Taliban Afghanistan ke kekuasaan pada 2021, Pakistan menyaksikan lonjakan ekstremisme, dengan cabang Taliban di negara itu semakin aktif melancarkan serangan yang umumnya ditujukan kepada aparat keamanan. Para petugas polisi, yang sering kali menjadi sasaran utama serangan, terus menghadapi risiko tinggi dalam menjalankan tugas mereka di wilayah tersebut.
Serangan ini semakin memperkuat kekhawatiran mengenai keamanan di Pakistan, di mana upaya pemerintah untuk mengatasi ancaman terorisme sering kali terhambat oleh kekuatan militan yang terus berkembang. Masyarakat dan otoritas setempat kini menuntut langkah-langkah yang lebih efektif untuk melindungi para petugas dan menjaga stabilitas di wilayah yang rawan ini.
Berita Terkait
-
Remaja 14 Tahun Serang Kantor Polisi, Satu Petugas Tewas
-
Guru Honorer Dituduh Aniaya Anak Polisi, Komisi X DPR Bela Supriyani Agar Dapat Keadilan
-
Markas Pertahanan Diteror, Turki Langsung Lancarkan Serangan ke Irak dan Suriah
-
Ancam Dijerat Pasal TPPU, Polisi Usut Aset Kaki-Tangan Gembong Narkoba Fredy Pratama
-
Serangan Brutal Guncang Industri Dirgantara Turki, Korban Berjatuhan
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional