Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Sekjen DPP Partai Hasto Kristiyanto, menghadiri proses pendalaman kepribadian melalui psikotes yang dilakukan terhadap seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI. Tak cuma hadir, Megawati dalam kesempatan ini memberikan arahan secara tertutup.
Psikotes seluruh anggota fraksi Partai berlambang kepala banteng itu dilakukan dalam dua gelombang, sejak kemarin (30/10/2024) hingga hari ini. Lokasinya di Sekolah Partai PDIP di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Dari keterangan, Megawati sendiri hadir di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB bersama dengan Ketua DPP PDIP bidang Perempuan dan Anak Bintang Puspayoga, serta Ketua DPP Bidang Hukum, Yasonna Laoly.
Para peserta melakukan psikotes tersebut dari pagi sampai malam hari. Dimulai dari psikotes online selama kurang lebih 4-5 jam, diskusi kelompok, dan wawancara mendalam. DPP PDIP bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) untuk melaksanakannya. Puluhan ahli dari HIMPSI tampak terlibat di lokasi.
Usai psikotes dan memasuki waktu istirahat, Megawati memberikan arahan yang dilakukan secara tertutup.
Usai arahan, dalam keterangannya kepada pers, Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan utama Megawati kepada peserta, yakni agar para peserta serius dalam melakukan seluruh tahapan psikotes.
Selanjutnya, Megawati menjelaskan latar belakang pelaksanaan psikotes yang ditempatkan untuk penguatan merit system.
“Ibu Megawati juga menyampaikan bahwa psikotes ini merupakan bagian dari pelembagaan partai dan merupakan upaya PDI Perjuangan membangun merit system di dalam partai politik,” kata Hasto dikutip dalam keterangan yang diterima Suara.com, Kamis.
Dengan melakukan psikotes, Megawati menegaskan pentingnya potret diri yang bisa dipakai bagi penugasan dan pengembangan setiap kader Partai. Psikotes juga akan dimanfaatkan untuk evaluasi ke internal partai, tools untuk melakukan kritik dan otokritik, sekaligus pengembangan penugasan ke depan.
Baca Juga: Sebut Pj Walkot Jayapura Cawe-cawe Pilkada, Legislator PDIP Ngadu ke Mendagri Tito: Rusak Itu
“Sehingga Ibu Megawati menekankan bahwa bagaimana segala sesuatunya pelaksanaan fungsi partai dan penugasan dilaksanakan secara obyektif,” kata Hasto.
Lebih lanjut, ia mengatakan, PDIP memang berkomitmen teguh untuk melaksanakan pelembagaan partai secara sistemik dan sesuai kultur partai. Psikotes juga ditempatkan sebagai bagian dari resolusi konflik, terutama yang berkaitan dengan penempatan jabatan strategis di Tiga Pilar Partai.
“Psikotes ini selain memotret personality, leadership, komitmen terhadap ideologi dan nilai-nilai kepartaian, juga berkaitan dengan daya juga juang, serta bagaimana pemahaman terhadap masa depan," kata Hasto.
Usai memberikan arahan, Megawati dan Hasto melakukan foto bersama dengan para peserta psikotes dan para psikolog yang terlibat.
Berita Terkait
-
Sebut Pj Walkot Jayapura Cawe-cawe Pilkada, Legislator PDIP Ngadu ke Mendagri Tito: Rusak Itu
-
Megawati: Saya sama James Bond Temenan, Keren Lho
-
Telak! Megawati Sindir Lembaga Survei yang Wawancara Responden via Telepon: Itu Bisa Dibeli
-
Gugatan ke KPU soal Pencalonan Gibran Ditolak PTUN, Begini Reaksi PDIP
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama
-
Polda Metro Gulung Jaringan Narkoba Jelang Tutup Tahun: 2054 Tersangka Diciduk, 387 Kg Barbuk Disita
-
Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
-
Bukan Lewat DPRD, Ini Resep Said Abdullah PDIP Agar Biaya Pilkada Langsung Jadi Murah
-
Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan
-
Tuntaskan 73 Perkara, KPK Ungkit Amnesti Hasto Kristiyanto dan Rehabilitasi Ira Puspadewi
-
Diburu KPK, Kasi Datun Kejari HSU Akhirnya Menyerahkan Diri ke Kejati Kalsel
-
Catatan KPK 2025: 439 Perkara, 69 Masih Penyelidikan