Suara.com - Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD turut mengomentari soal pidato Presiden Prabowo Subianto yang mengultimatum seluruh pejabat termasuk jajaran menteri di Kabinet Merah Putih agar tidak bepergian ke luar negeri dengan alasan studi banding.
Lewat unggahan di akun X pribadinya, Mahfud MD pun memberikan respons positif soal ucapan Prabowo yang menyentil para pejabat yang suka studi banding ke luar negeri.
"Sampai saat ini arahan-arahan dan sikap Presiden Prabowo untuk kesejahteraan rakyat, demokrasi, penegakan hukum, dan pemberantasan korupsi masih memberi harapan. Teranyar, pidatonya di GSN agar pejabat, termasuk DPR/DPRD, tidak banyak studi banding karena kita sudah tahu masalah kita," demikian cuitan Mahfud MD dilihat Suara.com, Minggu (3/11/2024).
Menanggapi ucapan Prabowo, Mahfud MD pun mengungkap cerita jika banyak pegawai kedutaan besar Indonesia yang mengeluh atas kehadiran para pejabat Indonesia yang melakukan studi banding. Sebab, menurutnya kunjungan luar negeri dengan alasan studi banding nyaris terjadi setiap saat sehingga membuat pegawai kedubes RI keteteran melayani rombongan para pejabat dalam agenda lawatannya ke negara lain.
"Dulu, kalau saya tugas ke luar negeri banyak pegawai kedubes RI yang mengeluh karena hampir setiap saat secara bersambung selalu ada rombongan dari Kementerian, DPR/DPRD, lembaga negara, Pusat dan Daerah kunker ke luar negeri. Belum pulang yang satu, datang lain. Mereka harus dilayani secara protokoler," beber Mahfud.
Mahfud MD pun mengungkap banyak agenda studi banding karena pejabat mulai dari Pemda, DPRD hingga DPR mendapatkan jatah kunjungan ke luar negeri meski masalah yang dibahas tidak terlalu urgen. Maraknya studi banding yang dilakukan pejabat ke luar negeri menjadi keluhan para pegawai kedubes RI.
"Masalahnya, hak kunker ke luar negeri dan antar daerah bagi Pemda/DPRD diberikan dengan aturan resmi. Bahkan, waktu saya di DPR, selain Komisi-komisi, Pansus sebuah RUU pun ada jatah studi banding ke luar negeri meski urgensinya tidak ada. Kita tahu ini melelahkan KBRI dan secara halus mereka sering mengeluh," ujarnya.
Meski merasa pesismistis agenda 'pelesiran' pejabat dengan alasan studing banding bisa dikurangi, Mahfud MD tetap berharap Presiden Prabowo bisa mengetatkan lagi aturan hak kunker para pejabat di pemerintahannya.
"Pemerintah perlu mengatur kembali hak melakukan kunker ini secara ketat. Saya tahu Kemenkeu dan Kemdagri sudah berusaha untuk mengatur ini tapi jika sudah dibahas di lembaga politik tertentu, ada saja alasan untuk mencari pembenaran. Presiden/Pimpinan Koalisi Merah Putih, terutama Partai Gerindra, harus memelopori pengaturan kembali tentang ini," tulisnya.
Baca Juga: Koar-koar "Jangan Suka Nge-klaim Didukung Pak Prabowo dan Pak Jokowi", RK Sindir Siapa?
Sentilan Prabowo
Presiden Prabowo sebelumnya mengakui masih banyak pejabat yang kerap 'keluyuran' ke luar negeri dengan dalih studi banding. Perihal itu, Prabowo pun mengultimatum agar jajaran menteri serta anak buahnya menteri jangan terlalu sering keluar negeri.
"Karena kebetulan banyak menteri yang hadir jangan terlalu banyak anggotamu jalan-jalan keluar negeri," kata Prabowo dalam sambutannya di acara GSN di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (2/11/2024).
"Kalau mau jalan keluar negeri pakai uang sendiri, boleh," sambungnya.
Selain itu, Prabowo juga meminta pembantunya tersebut mengurangi seminar hingga studi banding.
Menurutnya, para menteri sebenarnya sudah memahami persoalan negara tanpa perlu studi banding.
"Jadi kurangi ya seminar seminar apa lagi itu, kunjungan kerja, studi banding, mau studi apa? kalian sudah tahu masalahnya, gak usah terlalu banyak studi studi studi," katanya.
Lebih lanjut, ia mengakui memang arahannya tersebut akan sulit dilakukan karena ia punya pengalaman serupa.
"Ini gampang diucapkan, tapi ujungya sulit dilaksanakan apalagi oleh ketua ketua partai, betul? Karena saya juga mengalami," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Koar-koar "Jangan Suka Nge-klaim Didukung Pak Prabowo dan Pak Jokowi", RK Sindir Siapa?
-
Kaesang Blak-blakan: Jokowi Siap Turun Gunung Kampanyekan Paslon Jagoan PSI di Pilkada Bali, Prabowo Ikut Dukung
-
Anies Mendadak Pamer Satu Kamar Hotel Bareng Prabowo, Netizen Auto Ngakak: Masak Terus Pak...
-
Prabowo Ikut Jajal Garap Panen Padi Pakai Alat Modern, Emak-emak di Merauke Auto Mewek: Aku Peluk, Cium, Sedih Betul!
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!