Suara.com - Layanan "Lapor Mas Wapres" yang belum lama ini diresmikan oleh Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dicurigai hanya sebagai bentuk pencitraan semata. Kecurigaan itu mencuat lantaran posko pengaduan masyarakat itu mulai dibuka Gibran ketika menggantikan sementara posisi Presiden Prabowo di pemerintahan karena sedang sibuk melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara, termasuk China dan Amerika Serikat.
Soal adanya muatan politik pencitraan soal layanan Lapor Mas Wapres" itu disampaikan analis politik, Ujan Komaruddin dalam sebuah talkshow yang tayang di salah satu TV swasta, belum lama ini.
Dalam potongan video yang dibagikan akun X, @tijabar pada Selasa (12/11/2024), Ujang mencurigai jika dibukanya posko pengaduan masyarakat itu sangat kepentingan politik jangka panjang untuk Gibran.
"Saya sih dalam konteks ini menyakini, semua punya kepentingan. Apalagi kita tahu dan sama-sama tahu juga. Semua juga menuju kepada (Pilpres) 2029," sebut Ujang.
Dia pun menduga jika Prabowo tidak mengetahui soal layanan "Lapor Mas Wapres" yang dibuat Gibran. Menurutnya, semisal Prabowo mengetahui hal itu kemungkinan pengaduan masyarakat itu bukan mengatasnamakan Gibran sebagai wapres.
"Kalau saya cenderung subjektif dan prediktif. Saya meyakini (Prabowo) tidak tahu. Kalau (Prabowo) tahu ya pasti saya meyakini komunikasinya itu ada di presiden artinya pengaduan itu adanya di Presiden bukan di Wapres," ujarnya.
Meski menganggap tidak ada salahnya untuk membuka layanan pengaduan masyarakat, Ujang mengaku khawatir layanan "Lapor Mas Wapres" itu justru menjadi blunder bagi pemerintahan Prabowo.
"Di satu sisi, tidak ada yang salah juga membuat pengaduan itu. Tapi di sisi lain, misalnya Presidennya tidak tahu, kementeriannya juga tidak diberi tahu, ini yang menjadi persoalan," ujarnya.
Mencuatnya kecurigaan di balik layanan "Lapor Mas Wapres" yang dibuat Gibran turut menuai sorotan netizen dengan beragam komentar. Namun, rata-rata netizen juga mencurigai jika Gibran mengambil kesempatan ketika Prabowo sedang berada di luar negeri.
Baca Juga: Senang Gibran Buka Layanan 'Lapor Mas Wapres,' Uceng UGM: Lapor soal Nepotisme Boleh?
Bahkan, ada yang menduga jika pengaduan masyarakat itu menjadi alat pencitraan Gibran untuk bisa maju ke Pilpres 2029.
"Gibran diam-diam mau tampil lebih terdepan dari pada Presiden," tulis akun @Ca********.
"Pencitraan untuk maju 2029 jangan sampai terkecoh lagi dengan blusukan anak mulyono,"
Selain itu, netizen lain juga sudah mencoba untuk membuat laporan lewat nomor WhatsApp, namun pesan itu hanya centang satu yang berarti aduan tersebut belum diterima ke nomor yang tuju.
"WA (WhatsApp) pengaduan cuma centang 1," ungkap akun @b_********.
Berita Terkait
- 
            
              Senang Gibran Buka Layanan 'Lapor Mas Wapres,' Uceng UGM: Lapor soal Nepotisme Boleh?
 - 
            
              Fitnah Roy Suryo, Intan Srinita Diolok-olok usai Kepergok Hapus Video TikTok: Kelakuannya 11-12 Kayak Fufufafa
 - 
            
              Wakil Rektor UGM Sebut "Lapor Mas Wapres" Cuma Pencitraan Gibran: Bisa jadi Jebakan Itu
 - 
            
              Bocah Ingusan, Roy Suryo Malas Ladeni Tudingan TikToker Intan Srinita: BuzzerRp Suruhan Pihak Pengecut!
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 - 
            
              Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
 
Terkini
- 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
 - 
            
              Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!