Suara.com - Pemimpin oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung, pada Jumat (13/12), mendesak anggota parlemen dari partai penguasa untuk mendukung mosi pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol karena kegagalannya dalam menerapkan status darurat militer. Ia menegaskan bahwa "sejarah akan mencatat" keputusan mereka.
Lee, yang berasal dari Partai Demokrat (DP) sebagai oposisi utama, mengeluarkan pernyataan tersebut di Majelis Nasional sehari sebelum pemungutan suara mengenai pemakzulan Yoon dilaksanakan.
Ia menekankan bahwa pemakzulan merupakan "cara paling cepat dan pasti untuk mengakhiri kekacauan ini."
"Para anggota parlemen, tanpa memandang afiliasi politik atau ideologi mereka, baik yang progresif maupun konservatif, memiliki tanggung jawab untuk menghormati Konstitusi dan memenuhi kehendak rakyat sebagai pemegang kedaulatan," kata Lee.
"Apa yang perlu dilindungi oleh para anggota parlemen bukanlah Yoon atau Partai Kekuasaan Rakyat yang sedang berkuasa, melainkan nyawa rakyat yang menderita di jalanan yang beku," tambahnya.
Dalam pidatonya, Lee menyebut pernyataan Yoon sebagai "deklarasi perang yang gila" terhadap rakyat dan menuduh Yoon berusaha "menutupi kejahatannya dengan kebohongan yang tidak pantas."
Berita Terkait
-
Krisis Politik Korea Selatan Memanas, Oposisi Dorong Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol
-
Presiden Yoon Suk Yeol Terancam, Unjuk Rasa Besar-besaran Bakal Terjadi di Korsel
-
Korsel Siapkan Skenario Ini untuk Selamatkan Kondisi Ekonomi
-
Sara Duterte Siap Hadapi Pemakzulan, Koalisi Pemerintahan Filipina Goyah
-
Partai Kekuatan Rakyat di Korsel Dukung Pemakzulan Presiden Korsel
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial