Suara.com - Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, M. Romahurmuziy alias Rommy, berharap agar PPP membuka diri menerima calon-calon ketua umum berasal dari eksternal partai pada Muktamar tahun depan. Menurutnya, PPP tak bisa berkutat hanya sebagai partai kader.
Hal itu disampaikan Rommy usai mengungkap alasan mengapa dirinya meminta Plt Ketum PPP M Mardiono dan DPP PPP dievaluasi dalam gelaran Mukernas II PPP. Tak hanya itu, Rommy juga minta Mardiono dkk untuk bertaubat.
"Pak Mar sendiri juga mengatakan bahwa ini harus merupakan bahan evaluasi total, dan ketika saya menyampaikan seruan untuk taubatan nasuha itu kan ditujukan kepada seluruh jajaran DPP. Kenapa? Karena memang baru kali ini dari 11 kali pemilu yang diikuti PPP, PPP tidak masuk ke Senayan," kata Rommy ditemui usai pembukaan Mukernas PPP di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (13/12/2024) malam.
Rommy mengatakan Mukernas ini juga harus dijadikan momentum agar Mardiono ksatria menyampaikan permohonan maaf usai gagal bawa PPP lolos ke Parlemen.
Selain itu, Rommy meminta forum Mukernas ini bisa secara ikhlas membuka diri hadirnya calon-calon ketua umum berasal dari eksternal partai untuk Muktamar 2025.
"Dan tentunya menyediakan diri untuk secara ikhlas menyiapkan Muktamar bagi hadirnya calon-calon pemimpin baru PPP, baik dari dalam maupun dari luar," katanya.
Sehingga kata dia, apa yang dikatakan sebagai rejuvenasi, sebagai peremajaan iadalah kesediaan PPP untuk menerima calon-calon ketua umum yang berasal dari luar PPP.
"Kita tidak bisa hanya berkutat berbicara PPP sebagai partai kader namun kenyataannya PPP terus mengalami terpuruk," katanya.
Menurutnya ini saat yang tepat untuk introspeksi kepada seluruh kader partai. Ia lagi-lagi mengajak eliter parpol berlambang Ka'bah ini untuk membuka diri dan bisa mengundang kepada seluruh putra putri terbaik bangsa untuk bersama-sama.
Baca Juga: Gus Ipul Yakin MLB Nahdlatul Ulama Tidak Bakal Berhasil: Kiai dan Ulama Tidak Suka Rebutan Jabatan
"Kita song-song Mumtamar yang akan diputuskan di mukernas dan harapan kami di awal tahun 2025 nanti dengan pemimpin-pemimpin baru dan darah-darah segar, putra putri terbaik bangsa untuk memimpin partai ini," sambungnya.
Lebih lanjut, Rommy menyampaikan, adanya kegagalan kemarin harus dijadikan bahan intropeksi. Menurut PPP masih punya peluang kenaikan sangat besar.
"Itu artinya apa? ada kegagalan di level Dewan Pimpinan Pusat Partai yang harus menjadi bahan introspeksi dan itu dItunjukkan dengan kesediaan secara ksatria mengakui dan membuka diri terhadap siapapun yang akan memimpin partai ini," katanya.
Menurutnya, AD/ART bisa diubah untuk menerima pihak eksternal menjadi calon-calon ketua umum PPP.
"Sebagai partai islam yang nggak boleh diubah itu kan hanya Al-Quran saja. Jadi kalau cuma AD/ART diubah itu adalah keharusan karena itu bahagian dari adaptasi PPP terhadap kebutuhan, termasuk kebutuhan pemimpin baru," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Muncul Desakan Plt Dievaluasi di Mukernas Usai PPP Gagal Lolos Parlemen, Mardiono Ogah Disalahkan Sendiri
-
Desakan Muktamar Luar Biasa NU Menguat, Kader Kritik Keras Kepemimpinan Gus Yahya
-
Dosen Fishipol UNY Ajak Warga Muhammadiyah untuk Meneguhkan Islam Berkemajuan
-
5 Fakta Nabilla Aprillya, Selebgram Diduga Jadi Korban Kekerasan Seorang Ketua Umum Parpol
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung