Suara.com - China saat ini menjadi sorotan masyarakatnya usai video pribadi diperjualbelikan dari kamera tersembunyi di hotel viral.
Hal itu terbukti usai Pengadilan tinggi China menemukan kasus itu dan berjanji akan memberantas jual beli video hasil rekaman kamera tersembunyi di kamar-kamar hotel dan wisma tamu.
Dalam pernyataan yang dirilis pekan lalu, Mahkamah Agung China mengungkapkan empat kasus pengintipan atau voyeurisme dengan kamera tersembunyi, dua di antaranya terjadi di kamar-kamar hotel dan wisma tamu.
"Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa kasus voyeurisme dari waktu ke waktu, menyebabkan kekhawatiran masyarakat," ujar pernyataan MA China, dilansir dari CAN.
Dalam salah satu kasus yang melibatkan lima tersangka, kamera-kamera tersembunyi di pasang di beberapa kamar hotel dan wisma tamu antara April 2021 hingga Januari 2022. Mereka merekam aktivitas seksual para tamu untuk kemudian videonya dijual dengan harga tinggi.
Dari penjualan melalui aplikasi berbagi pesan instan, para pelaku mendapatkan total keuntungan lebih dari 290 ribu yuan (Rp638 juta).
Salah satu tersangka yang bernama Shi adalah tokoh utama yang memasang kamera-kamera tersembunyi tersebut. Dia dibantu oleh empat orang lainnya yang menyediakan nomor rekening untuk sarana transfer uang pembelian video rekaman itu.
Kasus ini pertama kali diadili di Pengadilan Distrik Wuxing, kota Huzhou, provinsi Zhejiang. Jaksa penuntut mengatakan, tindakan para pelaku yang merekam aktivitas sksual secara diam-diam dan menjual rekamannya merupakan "kejahatan atas pembuatan dan penjualan material cabul demi mendapat keuntungan".
Kelima tersangka telah mengakui kejahatannya dan pengadilan menjatuhkan mereka hukuman hingga 10 tahun penjara dan denda antara 10.000 hingga 300.000 yuan.
Baca Juga: PBB Kirim Utusan Khusus ke Suriah, Sinyal Baru Perdamaian?
Kasus voyeurisme banyak terjadi di beberapa negara Asia Timur.
Di Korea Selatan, terjadi ribuan kasus kamera tersembunyi setiap tahunnya, memicu aksi protes besar menuntut tindakan tegas pemerintah. Polisi wanita di Korsel juga rutin melakukan pemeriksaan di toilet-toilet umum untuk memeriksa keberadaan kamera tersembunyi dan alat perekam lainnya.
Di China, kasus kamera tersembunyi dilaporkan terjadi sejak 2019.
Salah satu kasus terjadi di provinsi Shandong, dengan barang bukti lebih dari 100.000 rekaman tamu di kamar hotel. Selain direkam, pelaku juga melakukan siaran langsung secara streaming.
Dalam kasus tersebut, pelaku memasang 300 kamera kecil di dalam lampu, televisi, pendingin udara dan soket listrik. Sebanyak 29 orang ditangkap dalam kasus ini.
Aparat China mengatakan bahwa para pelaku juga memasang kamera tersembunyi untuk melakukan penyadapan dan tindakan kriminal lainnya, seperti pemerasan, kecurangan dan perjudian. Tindakan mereka dianggap pelanggaran serius terhadap privasi dan keamanan informasi.
Berbagai laporan media China pada tahun ini menyebutkan beberapa kasus penemuan kamera tersembunyi di kamar-kamar hotel dan wisma tamu, seperti di dalam ventilasi udara, lampu sisi ranjang atau di sela-sela dinding.
Media CCTV mengungkapkan pasar gelap yang menjual hasil rekaman kamera tersembunyi ini. Di internet, rekaman ini dijual dengan nama "hotel spy cam" dan "real time monitoring".
Selain kasus di Huzhou, pelaku perekaman kamera tersembunyi juga ditangkap di provinsi Hunan.
Kasus ini terjadi pada Maret 2021 dengan dua orang pelaku yang memasang kamera tersembunyi di kamar tiga hotel.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Pramono Sebut Pengemis hingga Manusia Silver Betah di Panti Sosial: Seperti Rumah
-
KPK Berencana Terbitkan Sprindik Umum dalam Kasus Korupsi PMT untuk Hindari Praperadilan
-
Sentra Fauna Lenteng Agung Pengganti Barito, Bakal Beroperasi Awal Oktober
-
Feri Amsari: Pemuda Andalkan Bapak, Paman hingga MK, Tak Akan Bertahan Lama!
-
Ribuan Siswa Jadi Korban Keracunan MBG, Pakar Hukum Sebut Negara "Punya Niat Jahat"?
-
Ahok Disinggung oleh Tersangka Korupsi LNG, KPK Buka Suara
-
Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Bikin Macet Parah, Pramono Kini Minta Pengerjaannya saat Libur
-
Minta Pramudi Wanita Tak Bawa Bus Transjakarta Ukuran Besar, Bebizie: Gampang Panik
-
6 Fakta Polwan Bunuh Suami: Dugaan Tekanan Mental, Hingga Konflik Rumah Tangga
-
Kritik 'Tot-Tot Wuk-Wuk' Menggema, Legislator Minta Polisi Tegas