Suara.com - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Senin (20/12), secara terbuka mengakui bahwa Israel bertanggung jawab atas tewasnya mantan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Tehran awal tahun ini. Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah acara di Kementerian Pertahanan, bersamaan dengan peringatan keras terhadap kelompok Houthi di Yaman.
“Kami akan menghantam keras Houthi... dan memenggal kepemimpinan mereka, seperti yang kami lakukan terhadap Haniyeh, Yahya Sinwar, dan Hassan Nasrallah di Tehran, Gaza, dan Lebanon. Hal yang sama akan kami lakukan di Hodeida dan Sanaa,” ujar Katz, seperti yang dikutip dalam pernyataan resmi kementerian.
Pengakuan ini merupakan pernyataan resmi pertama dari Israel terkait keterlibatan mereka dalam pembunuhan Haniyeh. Haniyeh tewas pada 31 Juli 2023 di sebuah rumah tamu di Tehran akibat ledakan yang diduga berasal dari perangkat peledak yang dipasang oleh agen Israel beberapa minggu sebelumnya.
Haniyeh, yang dikenal sebagai negosiator utama Hamas untuk upaya gencatan senjata di Gaza, sebelumnya hadir dalam pelantikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, sehari sebelum insiden.
Selain Haniyeh, Israel juga mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan terhadap tokoh penting di wilayah konflik.
Pada 27 September 2023, Israel melancarkan serangan di Beirut yang menewaskan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah. Selanjutnya, pada 16 Oktober, Israel membunuh Yahya Sinwar, pengganti Haniyeh, dalam serangan udara di Gaza.
Menurut pejabat Israel, Sinwar diduga menjadi otak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menjadi pemicu eskalasi konflik di Jalur Gaza yang masih berlangsung hingga saat ini.
Dalam pernyataan tegasnya, Katz menegaskan bahwa siapa pun yang mengancam Israel akan menghadapi balasan. “Siapa pun yang mengangkat tangannya melawan Israel akan kehilangan tangan itu, dan lengan panjang militer Israel akan menghukum mereka,” ujarnya.
Hamas dan Iran sebelumnya telah menyalahkan Israel atas kematian Haniyeh, namun Israel baru kali ini secara terbuka mengakuinya. Pernyataan ini mempertegas strategi ofensif Israel terhadap ancaman yang mereka pandang sebagai bahaya langsung bagi keamanan nasionalnya.
Baca Juga: Akui Dalang Pembunuhan Haniyeh, Israel Akan Serang Houthi: Kami Akan Penggal kepala Pemimpin Mereka
Sementara itu, komunitas internasional terus memantau perkembangan konflik yang memanas di kawasan, dengan kekhawatiran akan dampaknya terhadap stabilitas regional.
Berita Terkait
-
Akui Dalang Pembunuhan Haniyeh, Israel Akan Serang Houthi: Kami Akan Penggal kepala Pemimpin Mereka
-
Gaza Kelaparan: Hanya 12 Truk Bantuan Berhasil Tembus Blokade Israel
-
Keamanan Warga Semakin Terancam, Israel Bangun Pos Pemukiman di Area Kontrol Palestina
-
Gencatan Senjata Dilanggar, Israel Lancarkan Serangan Baru ke Lebanon
-
Agresi Udara Israel di Lebanon: Eskalasi Terbaru Pasca Gencatan Senjata?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter
-
Makin Ngeri! Terbongkar Modus Baru Peredaran Miras COD: Diantar Pengedar ke Pemesannya
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
-
PDIP Gaungkan Amanat Bung Karno Jelang Sumpah Pemuda: Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan Tembok Baja